I Gede Eka Kresna Putra
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSISTENSI NENGAH KERTAYASA PENGERAJIN GARAM TRADISIONAL DI PESISIR DESA KUSAMBA DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER I Gede Eka Kresna Putra; I Made Bayu Pramana; Ida Bagus Candrayana
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2032

Abstract

Desa Kusamba terkenal akan Garam organik Bali (garam laut Bali) yang pengolahannya dilakukan secara manual dengan menggunakan alat yang masih tradisional. Setelah menurunnya tingkat penyebaran virus Covid-19 dan dinyatakanya status endemi, kegiatan pembuatan garam di Desa Kusamba perlahan mulai berangsur pulih mulai dari tahap pembuatan garam hingga pemasarannya. Melalui karya fotografi dokumenter, diharapkan bisa menjadi suatu foto yang berbicara/menggambarkan tentang proses pembuatan garam dan eksistensinya para pengerajin garam di pesisir Kusamba serta produk garam Kusamba bisa dikenal semakin luas, tentunya untuk meningatkan perekonomian yang sebelumnya menurun. Studi/Projek Independen dimentori oleh Anom Manik Agung, guna memberikan arahan atau membimbing selama proses penciptaan karya. Tahapan penciptaan karya seni yang menguraikan rancangan proses penciptaan karya seni sesuai dengan tahapan-tahapan pengkaryaan sejak mendapat inspirasi (ide), perancangan, sampai perwujudan karya seni. Penulis mengumpulkan informasi melalui riset, observasi dan setelah itu ke tahap membuat sketsa atau storyboard. Karya fotografi dokumenter ini diharapkan bisa bermanfaat, serta memiliki nilai di kemudian harinya untuk dikenang dan digunakan sebagai media penyebarluasan informasi serta promosi untuk memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Sesuai dengan fungsi dari dokumenter itu sendiri, agar kelak foto ini bisa berbicara tentang bagaimana keadaan atau eksistensi salah satu pengerajin garam pada era ini serta sekaligus menambah wawasan tentang garam tradisional di pesisir Desa Kusamba, Klungkung.
EKSISTENSI NENGAH KERTAYASA PENGERAJIN GARAM TRADISIONAL DI PESISIR DESA KUSAMBA DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER I Gede Eka Kresna Putra; I Made Bayu Pramana; Ida Bagus Candrayana
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2032

Abstract

Desa Kusamba terkenal akan Garam organik Bali (garam laut Bali) yang pengolahannya dilakukan secara manual dengan menggunakan alat yang masih tradisional. Setelah menurunnya tingkat penyebaran virus Covid-19 dan dinyatakanya status endemi, kegiatan pembuatan garam di Desa Kusamba perlahan mulai berangsur pulih mulai dari tahap pembuatan garam hingga pemasarannya. Melalui karya fotografi dokumenter, diharapkan bisa menjadi suatu foto yang berbicara/menggambarkan tentang proses pembuatan garam dan eksistensinya para pengerajin garam di pesisir Kusamba serta produk garam Kusamba bisa dikenal semakin luas, tentunya untuk meningatkan perekonomian yang sebelumnya menurun. Studi/Projek Independen dimentori oleh Anom Manik Agung, guna memberikan arahan atau membimbing selama proses penciptaan karya. Tahapan penciptaan karya seni yang menguraikan rancangan proses penciptaan karya seni sesuai dengan tahapan-tahapan pengkaryaan sejak mendapat inspirasi (ide), perancangan, sampai perwujudan karya seni. Penulis mengumpulkan informasi melalui riset, observasi dan setelah itu ke tahap membuat sketsa atau storyboard. Karya fotografi dokumenter ini diharapkan bisa bermanfaat, serta memiliki nilai di kemudian harinya untuk dikenang dan digunakan sebagai media penyebarluasan informasi serta promosi untuk memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Sesuai dengan fungsi dari dokumenter itu sendiri, agar kelak foto ini bisa berbicara tentang bagaimana keadaan atau eksistensi salah satu pengerajin garam pada era ini serta sekaligus menambah wawasan tentang garam tradisional di pesisir Desa Kusamba, Klungkung.