Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak konektor rusak pada jaringan tegangan menengah, mengetahui frekuensi gangguan jaringan tegangan menengah setelah dilakukan pemeliharaan serta membandingkan tingkat keandalan penyaluran tenaga listrik sebelum dan sesudah pemeliharaan terhadap konektor jaringan tegangan menengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, pengambilan data, pengolahan data dan analisis data. Perkembangan teknologi diiringi dengan peningkatan terhadap kebutuhan tenaga listrik oleh masyarakat sehingga tenaga listrik menjadi hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, penyaluran tenaga listrik harus selalu andal. Namun berdasarkan data PT. PLN (Persero) ULP Manado Selatan tahun 2021, penyaluran tenaga listrik belum andal dan kontinyu akibat rusaknya konektor jaringan tegangan menengah sebanyak 34 kali yang menyebabkan terputusnya pasokan tenaga listrik kepada pelanggan selama 31 jam. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa kerusakan konektor jaringan tegangan menengah memiliki dampak yaitu terhambatnya pendistribusian tenaga listrik, kerugian finansial di sisi PLN serta kerugian efisiensi di sisi pelanggan. Frekuensi terjadinya kerusakan konektor setelah pemeliharaan mengalami penurunan yang awalnya 4 kali dalam periode waktu 3 bulan menjadi 1 kali dalam periode waktu 3 bulan. Nilai SAIDI sebelum pemeliharaan adalah 4,79 Jam/Pelanggan/Triwulan dan sesudah pemeliharaan adalah 0,53 Jam/Pelanggan/Triwulan. Nilai SAIFI sebelum pemeliharaan adalah 3,83 Kali/Pelanggan/Triwulan dan sesudah pemeliharaan adalah 1 Kali/Pelanggan/Triwulan.