Arum Ayu Lestari
Universitas Nahdaltul Ulama, Blitar, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UPAYA PREVENTIF PERILAKU BULLYING MELALUI PELATIHAN EMPATI PADA SANTRI PONDOK PESANTREN BUSTANUL MUTA’ALIMIN KOTA BLITAR Defi Astriani; Devia Purwaningrum; Arum Ayu Lestari; Aulia Zaneti Alfreda
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, November 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i11.1729

Abstract

Remaja yang menjadi pelaku bullying dikarenakan kurang memiliki rasa empati terhadap orang lain. Mereka hanya berfokus pada diri mereka sendiri tanpa memperhatikan perasaan orang lain, dalam hal ini adalah orang yang menjadi korban bullying. Rasa empati ini penting dimiliki oleh para remaja pelaku bullying agar lebih mampu merasakan emosi dari orang yang menjadi korban tindakan bullying yang dilakukannya. Dengan memahami emosi dan ikut merasakan apa yang dirasakan jika ia menjadi korban bullying, diharapkan pelaku tidak lagi memiliki niat untuk melakukan tindakan bullying kepada orang lain dengan menumbuhkan empati dalam diri pelaku terhadap situasi yang dapat merugikan orang lain. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan rasa empati pelaku bullying remaja santri di pondok pesantren melalui pelatihan. Peserta pada pelatihan ini adalah sebanyak 24 orang. Program pelatihan empati ini diberikan dalam satu hari dengan beberapa kegiatan, yaitu: pemberian psikoedukasi tentang bullying, psikoedukasi empati, bermain peran (role play), psikoedukasi regulasi emosi dan teknik regulasi emosi dan evaluasi.Hasil program menunjukkan bahwa bahwa pelatihan empati dapat mengurangi perilaku bullying para santri di Pondok Pesantren Bustanul Muta’alimin Kota Blitar. Dapat dilihat pada penurunan perilaku bullying dan peningkatan empati melalui hasil pre-test dan post-test yang diberikan setelah dilakukannya psikoedukasi bullying dan pelatihan empati.