<![CDATA[Konservatisme akuntansi merupakan prinsip untuk mengakui beban sebanyak-sebanyak dibandingkan dengan pendapatan sehingga dapat menghasilkan laba yang konservatif. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi sikap oportunis yang ditunjukkan oleh manajer dalam menyajikan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan gambaran kinerja pada suatu perusahaan, sehingga para manajer selalu mengusahakan untuk menghasilkan kinerja laporan keuangan yang baik supaya para pemangku kepentingan menilai bahwa kinerja manajemen tersebut baik. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi sikap konservatif dalam penyajian laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah financial distress, growth opportunites, dan managerial ownership mempengaruhi accounting conservatism pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021 dengan risk litigation sebagai variabel moderasi. Firm size merupakan variabel kontrol yang ditambahkan pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tiga periode yaitu dari tahun 2019 ke tahun 2021 yang memiliki populasi sebanyak 513 sampel perusahaan. Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pemilihan sampel purposive sampling yaitu teknik pemilihan sampel dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sehingga hasil dari teknik pemilihan sampel tersebut, sampel yang terpilih adalah sebanyak 99 perusahaan. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia. Metode analisis penelitian ini adalah regresi data panel, dengan menggunakan software Eviews 13. Hasil dari penelitian ini adalah financial distress berpengaruh negatif terhadap accounting conservatism sedangkan growth opportunities dan managerial ownership tidak berpengaruh terhadap accounting conservatism. Risk litigation sebagai variabel moderasi tidak dapat memoderasi hubungan antara financial distress, growth opportunities, dan managerial ownership dengan accounting conservatism.]]>
