Maya Kartika Sari
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penguatan Ekosistem Jagung: Isu, Tantangan, dan Kebijakan Redy Prasetyo; Maya Kartika Sari; yuyun kurnia lestari
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 1 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.6.1.749-753

Abstract

Produksi jagung global mengalami kenaikan, namun produksi jagung nasional menurun disebabkan oleh luas panen yang menurun seiring dampak perubahan iklim. Luas panen dan produksi jagung menurun di sentra-sentra produksi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Penurunan produksi mempengaruhi harga Jagung domestik 2023 yang trennya naik hingga mencapai Rp 5.580/kg pada November 2023.. Jagung sebagai salah satu komoditas strategis nasional yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan dan pangan. Kebutuhan pakan untuk ternak unggas dan sapi, sedangkan jagung sebagai pangan untuk kebutuhan pangan rumah tangga dan bahan baku industri makanan. Jagung dimanfaatkan untuk pakan ternak sebesar 75%, industri non pakan dan pangan 23% dan sisanya untuk konsumsi langsung rumah tangga dan benih. Tren impor jagung relatif terkendali dengan adanya kebijakan stop impor jagung untuk pakan mulai tahun 2016. Kebijakan tersebut diambil setelah terjadi lonjakan impor jagung dengan rata-rata di atas 3 juta ton per tahun pada periode tahun 2013-2015, Importasi jagung tahun 2016-2023 merupakan impor jagung untuk kebutuhan industri (food grade) yang rata-ratanya di bawah 1,5 juta ton per tahun. Masih adanya impor jagung untuk industri pangan dikarenakan kualitas jagung di Indonesia belum memiliki tingkat standar yang dibutuhkan untuk jagung pangan, seperti tingkat kandungan aflatoksin di bawah 20 pbb, kadar air, germination rate dll. Beberapa isu dan tantangan jagung nasional, yaitu penurunan konsumsi jagung pangan, meningkatnya kebutuhan jagung pakan, penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, ketersediaan air, serta kelembagaan penyuluh dan pembiayaan. Pada prinsipnya, kebijakan pengembangan jagung dilakukan untuk memperkuat aspek hulu dan hilir jagung. Kebijakan yang diambil pemerintah saat ini, seperti peningkatan produksi dan produktivitas, penetapan harga acuan, penetapan Cadangan Jagung Pemerintah, bantuan pasca panen, dan food estate.