This Author published in this journals
All Journal Sajaratun
Siti Khaidah Soraya
Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

CUT NYAK DIEN : RATU PERANG ACEH DALAM MELAWAN PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA TAHUN 1878-1908 Siti Khaidah Soraya; Samingan Samingan; Yosef Tomi Roe
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021 (November 2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v6i2.1475

Abstract

Perang Aceh merupakan Perang Sabil yang dilakukan oleh rakyat Aceh untuk membelah tanah air tercinta karena kolonial Belanda dianggap kafir dan harus diperangi. Peang Aceh merupakan perang terlama dalam sejarah Indonesia yang bersifat kedaerahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis empat permasalahan yaitu (1) bagaimana Biografi Cut Nyak Dien (2) bagaimana latar belakang Perang Aceh, (3) bagaimana proses perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh, (4) bagaimana dampak perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh. dalam penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui biografi Cut Nyak Dien, (2) mengetahui latar belakang Perang Aceh, (2) mengetahui biografi Cut Nyak Dien, (3) mengetahui proses perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh dan (4) dampak dari perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh. Dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahap penelitian yaitu pengumpulan data (heuristik), kritik sumber (verifikasi), interpretasi, dan penulisan sejarah (historiografi). Hasil penelitian ini menunjukan Perang Aceh merupakan perang terlama dalam sejarah Indonesia yang terjadi sekitar tahun 1873-1904. Perang ini terjadi karena Belanda melanggar perjanjian Traktak Sumatera dan Sultan Aceh diminta mengakui kedaulatan Belanda. Hal ini merupakan penghinaan terhadap sultan Aceh. Terjadilah perang antara rakyat Aceh dengan Pasukan Belanda. Perang Aceh ini melibatkan semua golongan baik bangsawan, kaum ulama maupun rakyat biasa. Perang Aceh dipimpin oleh seorang perempuan, yaitu Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien merupakan anak seorang uleebalang yang memiliki jiwa kesatria dan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsanya. Taktik perang yang dilakukan oleh Cut Nyak Dien adalah berperang di dalam hutan dengan berpindah-pindah tempat untuk membingungkan pasukan Belanda. Taktik dan strategi ini berhasil dan membuat Belanda kewalahan dan sulit menemukan keberadaan Cut Nyak Dien beserta pasukannya. Akhir perang ini berujung pada penghianatan dari laskar anggota perang yang berujung pada penangkapan Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien ditangkap oleh Belanda kemudian diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1908. Identitas Cut Nyak Dien selama berada dipengasingan disembunyikan oleh Belanda agar tidak ada pergolakan yang terjadi. Perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh memberikan pengaruh atau dampak yang begitu besar baik dalam bidang agama, sosial budaya maupun bidang politik. Cut Nyak Dien kemudian dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional atas perjuangannya dalam mempertahankan tanah airnya dari cengkaraman penjajah.