Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kebijakan Harga Kedelai dan Perlindungan Petani Munif Ghulamahdi; Aip Syarifuddin; Bayu Krisnamurthi
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 3 No 1 (2021): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.3.1.167-170

Abstract

Terjadinya kelangkaan stok dan kenaikan harga kedelai saat ini merupakan kejadian berulang, dan ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai masih tinggi. Hal ini diperburuk dengan laju tren impor kedelai yang terus mengalami peningkatan selama 10 tahun terakhir (rata-rata 105 ribu ton/tahun). Produksi kedelai nasional saat ini adalah 940 ribu ton, sementara impor mencapai 2,75 juta ton. Adanya kelangkaan kedelai, seharusnya menyadarkan kita untuk tidak hanya mengandalkan instrumen perdagangan, namun perlu penguatan sistem produksi di dalam negeri. Untuk itu, diperlukan upaya peningkatan produktivitas dan penyediaan benih unggul kedelai melalui teknologi BJA (Budidaya Air Jenuh) di lahan pasang surut, serta adanya tata kelola kawasan produksi BJA, dengan tetap menjamin tersedianya benih unggul dan sarana produksi lainya. Tidak hanya itu, teknologi BJA perlu didukung dengan menjamin tersedianya produk turunan/produk akhir kedelai yang sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga daya saing kedelai lokal meningkat. Kemudian, sistem logistik yang memadai serta perlindungan petani sebagai bagian dari subsistem produksi kedelai juga sangat diperlukan. Pemerintah perlu mengatur sistem tata niaga kedelai yang setara dan berkelanjutan, serta memastikan kebijakan harga yang berpihak pada petani dan pengolah, seperti pengrajin Tahu Tempe. Pemerintah juga perlu menjamin pasokan kedelai berkualitas yang baik sesuai dengan kebutuhan nasional, dengan memperhatikan proporsi kedelai impor dan lokal.