This Author published in this journals
All Journal Sajaratun
Maria Nurak
Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TENUN IKAT MOTIF BURUNG SESE WE’OR DI DESA WATUGONG KECAMATAN ALOK TIMUR KABUPATEN SIKKA Maria Nurak; Nong Hoban; Damianus R. Sumbi Wasa
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2893

Abstract

Rumusan masalah dalam tulisan ini sebagai berikut (1) Bagaimana proses pembuatan kain tenun ikat motif burung sese we’or di Desa Watugong Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka? (2) Apa nilai-nilai yang terkandung dalam kain tenun ikat motif burung sese we’or di Desa Watugong Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka ? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik dan instrument penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian (1) menunjukan Proses Pembuatan Tenun Ikat Motif Burung Sese We’or sebagai berikut (a) Alat dan bahan dasar pembuatan kain tenun ikat motif burung sese we’or Peralatan tenun ikat Kabupaten Sikka pada dasarnya terbuat dari kayu dan bambu. (b) Pembuatan tenun ikat motif burung sese we’or Proses produksi kain tenun ika dt Desa Watugong sebenarnya cukup sederhana, asalkan tersedia bahan baku utama yaitu benang dan pewarna, bahkan cara pembuatanya juga sangat sederhana karena hanya memerlukan keterampilan tangan dan ketekunan. Tahap pertama yaitu penggulungan benang, tahap kedua pembuatan motif, tahap ketiga pewarnaan benang, tahap keempat proses tenun. (2) Nilai yang terkandung dalam kain tenun ikat motif burung sese weor di Desa Watugong Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka sebagai berikut (a) nilai budaya tenun ikat motif burung sese we’or digunakan untuk urusan adat baik adat perkawinan atau saat keluargga mengalami kedukaan (b) nilai history tenun ikat motif burung sese we’or tenun ikat yang hidup dan berkembang sampai sekarang diterima dari leluhur terdahulu. Leluhur telah mengatakan kepada kaum perempuan ata dua naha loru rana artinya kaum perempuan harus pandai tenun dan merajut.(c) nilai estetika tenun ikat motif burung sese we’or bisa digunakan untuk kegiatan fashion show dengan tujuan agar berbagai wilaya bisa melihat keunikan dan keindahan motif tersebut.