Maslahul Falah
STAI Muhammadiyah Paciran, Lamongan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANAN KELUARGA DALAM MENGELOLA KEBIASAAN ANAK MIM 15 BANJARWATI MENONTON FILM KARTUN Maslahul Falah
Jurnal Staika: Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 4 No 1 (2021): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : STAI Muhammadiyah Paciran Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62750/staika.v4i1.21

Abstract

Televisi juga mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Dan salah satu acara yang paling digemari anak anak dari sekian banyak hiburan yang menghiasi dunia mereka di teve adalah film kartun, yang ditayangkan dengan frekuensi yang cukup besar. Hampir tiap hari anak-anak menonton film kartun di berbagai stasiun di televisi. Dan dapat dikatakan, film kartun memberikan kontribusi besar bagi mereka. Fenomena itulah yang perlu kita pikirkan. Bahwa memang, film anak-anak terutama kartun dibuat sesederhana mungkin agar mudah dimengerti oleh mereka sebagai subjek langsung penerimanya. Tetapi ternyata, suatu yang sederhana itu pun tidak sesederhana kelihatannya. Hal itu menyebabkan sebuah dilema, mengingat anak-anak terkadang tidak menerima pesan-pesan yang terdapat dalam film tersebut. Terkadang, anak - anak yang umumnya masih lugu justru memandang segi lain yang lebih dominan, misalnya kekerasan. Kita ambil contoh Naruto, Dragon Ball, yang berisi banyak adegan pertarungan atau film – film kartun yang lain yang saat ini berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian dari pemirsanya terutama anak – anak. Inilah yang membuat penulis ingin mengetahui bagaimana orang tua berperan dalam mengelola kebiasaan anak menonton film kartun. Tipe penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif sehingga operasionalnya diuraikan dan dijelaskan secara rinci agar dapat sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini Metode Observasi, Metode Interview atau wawancara, Metode Angket dan Metode Dokumentasi. Data yang diperoleh dari beberapa metode tersebut kemudian dianalisis Untuk mempermudah langkah kualifikasi disini dapat dilakukan dengan menghitung prosentase (100%) dari frekwensi gejala yang nampak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran orang tua sangat penting untuk mengontrol dan mengelola kebiasaan anak agar anak mempunyai akhlak yang baik.
FRESH IJTIHAD MUHAMMADIYAH TENTANG SUMBER DAYA AIR DALAM KAJIAN POLITIK ISLAM: FRESH IJTIHAD MUHAMMADIYAH TENTANG SUMBER DAYA AIR DALAM KAJIAN POLITIK ISLAM Maslahul Falah
Jurnal Staika: Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 5 No 1 (2022): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : STAI Muhammadiyah Paciran Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62750/staika.v5i1.48

Abstract

Artikel ini membahas fresh ijtihad Muhammadiyah seputar Sumber Daya Air atau Fikih Air dalam putusan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang sudah ditanfidzkan oleh PP Muhammadiyah. Putusan Tarjih ini dikaji dari berbagai aspek, yang paling tidak mempunyai tiga hal pokok, yakni sekumpulan nilai dasar (al-qiyam al-asasiyyah), prinsip universal (al-ushul al-kulliyyah) dan rumusan implementatif (al-ahkam al-far’iyyah) yang bersumber dari agama Islam mengenai air. Hal ini menunjukkan bahwa air itu sendiri sangat urgen bagi makhluk hidup, yang karenanya perlu narasi dan konsep Fikih Air yang benar benar layak untuk dijadikan panduan dan pedoman warga Muhammadiyah, khususnya, untuk memahami, bersikap, mengimplementasikan dalam kehidupan nyata. Gagasan dan teori yang bagus sangat patut manakala diijtihadi untuk dihadirkan dalam ranah publik yang lebih beragam, disebabkan urgensinya air itu sendiri. Ijtihad tersebut dalam konteks ini adalah fresh ijtihad dengan menggunakan perangkat kekuasaan politik Islam.
PENERAPAN KAIDAH FIKIH DALAM HIMPUNAN PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH: PENERAPAN KAIDAH FIKIH DALAM HIMPUNAN PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH Maslahul Falah
Jurnal Staika: Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 6 No 1 (2023): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : STAI Muhammadiyah Paciran Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62750/staika.v6i1.78

Abstract

Identitas Muhammadiyah sebagaimana dalam Anggaran Dasar  merupakan Gerakan Islam, Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah. Sebagai sebuah gerakan, Muhammadiyah sudah mempunyai perangkat untuk mengembangkan maksud dan tujuan serta usahanya, baik dalam diri Pimpinan Persyarikatannya maupun unsur pembantu pimpinan. Dalam konteks unsur pembantu pimpinan ini, Majelis Tarjih dan Tajdid menjalankan sebagian tugas pokok Muhammadiyah, yang salah satunya adalah menghasilkan produk pemikiran yang menjadi rujukan warga dan gerakan Muhammadiyah. Sejak berdirinya Majelis Tarjih, sudah banyak produk pemikirannya yang berbentuk Putusan, Fatwa dan Wacana. Di antaranya adalah Tuntunan Seni Budaya Islam ini, yang merupakan keputusan Musyawarah Nasional Tarjih ke-27 di Malang Jawa Timur pada tahun 2010. Tuntunan ini tidak bisa dilepaskan dari Putusan Tarjih tahun 1995 dan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-44 di Jakarta tahun 2000 tentang Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. Perumusan dan memproduk beberapa Putusan, fatwa dan wacana Tarjih, Majelis Tarjih menggunakan kaidah kaidah ijtihad yang sering disebut dengan Manhaj Tarjih. Dalam Manhaj Tarjih hasil secara jelaskan dinyatakan bahwa Sumber Ajaran Islam adalah al-Qur’an dan as-Sunnah al-Maqbulah. Tulisan ini hendak menelisik produk hukum berupa Putusan Tarjih yakni Tuntunan Seni dan Budaya Islam; apakah Majelis Tarjih menggunakan dan menerapkan Kaidah Fikih dalam perumusan Tuntunan ini. Metode yang digunakan untuk menelisik tema ini adalah menggunakan studi pustaka (library research), yang peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisis Putusan Tarjih, jurnal, buku, artikel untuk sumber pokok dan obyek penelitian juga untuk kepentingan penelitian terdahulu. Dari penelitian ini dketahui bahwa Majelis Tarjih menggunakan dan menerapkan Kaidah Fikih dan Kaidah Fikih ini menjadi dalil pelengkap bagi dalil dalil Al-Qur`an dan As Sunnah.