Annisa Nur Hasanah
Universitas Bakti Tunas Husada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN NILAI HEMATOKRIT MENGGUNAKAN METODE MIKROHEMATOKRIT DENGAN METODE AUTOMATIK HEMATOLOGY ANALYZER BC-2300 Annisa Nur Hasanah; Taufik Hidayat
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 24, No 1 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v24i1.1241

Abstract

Hematology analyzer merupakan alat otomatis yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi rutin termasuk salah satunya hematokrit. Namun di beberapa laboratorium pemeriksaan hematokrit dengan cara konvensional menggunakan alat mikrocentrifuge masih digunakan. Lembaga ICSH (Internasional Council Standardization in Haematology) menetapkan pemeriksaan hematokrit menggunakan metode mikrohematokrit sebagai gold standard dalam pemeriksaan hematologi rutin. Nilai hematokrit didapatkan dengan cara membaca garis yang terbentuk dari pemisahan sel-sel darah merah dengan plasma menggunakan skala hematokrit. Dengan perkembangan teknologi laboratorium yang menyesuaikan dengan kebutuhan layanan laboratorium. Pemeriksaan hematologi sekarang ini dapat dilakukan menggunakan alat hematology analyzer termasuk pemeriksaan hematokrit. Pada pemeriksaan hematokrit menggunakan alat hematology analyzer tidak memerlukan sentrifugasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai hematokrit menggunakan metode mikrohematokrit dengan alat automatic hematology analyser BC-2300. Jenis penelitian yang digunakan bersifat eksperimen dengan sampel sebanyak 10 responden yang berasal dari mahasiswa/i universitas BTH. Sampel responden kemudian dilakukan pemeriksaan hematokrit menggunakan metode mikrohematokrit dan alat hematology analyzer. Setelah dilakukan pemeriksaan, nilai Ht terendah pada metode mikrohematokrit 41% sedangkan nilai tertinggi 46% dengan nilai rata-rata 44% sedangkan untuk metode hematologi analyzer nilai hematokrit terendah  45% dan nilai tertinggi 51% dengan rata-rata 48%. Hasil pemeriksaan diolah menggunakan uji statistik T-Test dan menunjukkan nilai p=0,065 bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka pemeriksaan hematokrit dapat dilakukan menggunakan metode microcentrifuge ataupun menggunakan alat hematology analyzer yang disesuaikan dengan keperluan pemeriksaan.