I Made Suparta
Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa Dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

P Penerapan Motif Kuta Mesir Dalam Penciptaan Produk Kriya Kayu Studio Tatto I Gede Bagus Arya Kusuma; I Made Suparta; I Nyoman Ngidep Wiyasa
Hastagina : Jurnal Kriya Seni Vol 1 No 02 (2021): Hastagina : Jurnal Kriya dan Industri Kreatif
Publisher : Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/hastagina.v1i02.542

Abstract

Tattoo studio is one of the places that is very much in demand by foreign guests, the general public and teenagers as a place for tattoos. In addition, the tattoo studio must also have good standards if you want to receive guests comfortably when visiting the studio for tattoos. In the process of making tattoos, apart from tools or tattoo machines, there are also several supporting products to support the needs of tattoo artists while working. Some of the supporting products found in the tattoo studio such as beds, chairs, tables to put tattoo equipment, and lamps mostly use aluminum which looks simple. This need for novelty is very interesting to be reviewed and realized in the form of works using wood by applying kuta mesir motifs as a source of inspiration in order to create a new atmosphere. The problems to be solved in the creation of this final project are: (1) about are the processes and techniques for the realization of the tattoo studio wood craft produc (2) kuta mesir decorative motifs will be applied to the tattoo studio's wood craft products (3) the process of finishing the tattoo studio craft product, The method used in the creation of this work uses SP theory. Gustami are the three pillars of creation including exploration, design and realization. The result of this creation process is a bed, chair, and lamp. This work was created aiming to add diversity to the design of the tattoo studio product.
Penciptaan Kostum Tari Pancering Dewata I Putu Agus Mahendra; I Nyoman Suardina; I Made Suparta
Hastagina : Jurnal Kriya Seni Vol 3 No 02 (2023): Hastagina : Jurnal Kriya dan Industri Kreatif
Publisher : Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/hastagina.v3i02.1995

Abstract

Karya kostum Tari Pancering Dewata terinspirasi dari gambar pada kalender mengenai lima dewa penguasa penjuru mata angin,  lengkap dengan wahana dan atributnya. Hal ini yang merangsang munculnya ide untuk menciptakan sebuah kostum tari dengan imajinasi dan mereinterpretasi konsep panca dewata. Pancering Dewata memiliki arti inti atau pusat dari segala dewa. Sastra-sastra Hindu menjelaskan bahwa pusat dari segala dewa dan semesta adalah Siwa. Dewa Siwa menjadi pusat segala dewa yang menaungi segala arah  semesta dan penjuru mata angin. Tujuan penciptaan Kostum Tari Pancering Dewata ini adalah sebagai pemenuhan luaran program Projek Independen MBKM yang menitik beratkan pada inovasi baru melalui kemerdekaan belajar bersama sanggar atau pihak terkait, guna terciptanya karya yang lebih kreatif. Penciptaan karya kostum Tari Pancering Dewata menggunakan metode penciptaan seni kriya SP.Gustami yang dijelaskan dalam buku yang berjudul Butir-Butir Mutiara Estetika Timur ‘’ide dasar penciptaan seni kriya indonesia’’, Terdapat tiga tahap penciptaan, yaitu: ekspolrasi, perancangan, dan perwujudan. Eksplorasi meliputi aktivitas penjelajahan menggali sumber ide dengan langkah indentifikasi dan perumusan masalah mengenai sumber kreatif pencipta dalam memaknai Pancering Dewata. Perancangan, ide dibangun berdasarkan perolehan butir penting dari hasil analisis yang dirumuskan dalam visualisasi gagasan bentuk sketsa alternatif dan terpilih sebagai acuan reka bentuk. Perwujudan, pembuatan model sesuai sketsa terpilih atau gambar teknik yang telah disiapkan menjadi model prototype sampai ditemukan kesempurnaan karya yang dikehendaki. Berdasarkan eksplorasi, eksperimen teknik dan bahan, inovasi dan capaian proses bimbingan dalam projek MBKM dengan mengutamakan teknik tatahan kulit tradisional Bali, dihasilkan 5 (lima) set Kostum tari Pancering Dewata menggunakan kulit sapi sebagai bahan utama dalam pembuatannya.  Luaran ini bermanfaat dalam pengembangan bentuk tari dengan tema Dewata dalam masyarakat, sehingga memiliki daya guna dan aplikatif.