Latar Belakang: stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi oleh negaraberkembang, termasuk Indonesia. Angka kejadian stunting di pedesaan lebih tinggi dibandingkanperkotaan. Rendahnya pendapatan orang tua di pedesaan berpengaruh terhadap asupan gizi anakdan berdampak terhadap kejadian sunting. Salah satu desa dengan angka kejadian stunting cukuptinggi adalah desa Lubuk Rumbai yang terletak di Kecamatan Tuah Negeri. Di desa LubukRumbai banyak terdapat daun kelor yang ditanam oleh penduduk setempat. Pemanfaatan daunkelor sebagai bahan pangan fungsional belum banyak diketahui oleh masyarakat, selama ini daunkelor hanya dimanfaatkan sebagai sayuran. Daun kelor mengandung kalsium, zat besi, protein,vitamin A, vitamin B dan vitamin C yang penting untuk pertumbuhan anak. Kegiatanpengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melatih ibu dalam memanfaatkan daun kelor sebagaiminuman siap saji, yaitu teh daun kelor untuk pencegahan stunting. Metode: Kegitan pengabdian masyarakat diadakan di Desa Lubuk Rumbai Kecamatan Tuah Negeri,dengan kelompok sasaran ibu yang mempunyai anak balita. Kegiatan yang dilakukan berupapendidikan kesehatan tentang pencegahan stunting dan peragaan pembuatan minuman teh daunkelor. Sebelum dan sesudah kegiatan pendidikan kesehatan, dilakukan evaluasi terhadappengetahuan ibu tentang pencegahan stunting. Hasil: hasil evaluasi pengetahuan didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu dalampencegahan stunting setelah diberi pendidikan kesehatan. Peragaan pembuatan teh daun kelor diikuti dengan baik oleh ibu, setelah selesai peragaan ibu mmpu melakukan simulasi pembutan tehdaun kelor. Kesimpulan: terjadi peningkatan pengetahuan ibu dalam memanfaatkan bahan lokal yaitu daunkelor sebagai pangan fungsional untuk mencegah stunting pada anak.Kata Kunci: pencegahan stunting, stunting, teh daun kelor.