This Author published in this journals
All Journal @Artikulasi
Azka Azkia Amelia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI MERANTAU MASYARAKAT MINANG DALAM LAGU KELOK AMPEK PULUAH AMPEK Azka Azkia Amelia; Yostiani Noor Asmi Harini; Memen Durachman
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tradisi merantau masyarakat Minang untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Akivitas tersebut menjadi inspirasi penciptaan lagu berbahasa Minang, Kelok Ampek Puluah Ampek yang sering dinyanyikan oleh masyarakat Minang di perantauannya.Artikel ini mendeskripsikan struktur teks dan fungsi lagu tersebut. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur teks memiliki formula formulaik sehingga mudah untuk diingat. Fungsi lagu tersebut yaitu sebagai sistem proyeksi mengenai tradisi merantau yang di satu sisi dianggap sebagai peluang memperoleh kehidupan yang lebih baik sekaligus keharuan yang harus dijalani karena berpisah dengan sanak saudara dan kampung halaman.  Selain sebagai sistem proyeksi, lagu ini pun berfungsi sebagai penglipur lara para perantau terhadap rasa rindu kepada sanak saudara dan kampung halaman. Kata kunci: masyarakat Minang, merantau, lagu Kelok Ampek Puluah Ampek AbstractThis research was motivated by merantau (expedition) tradition of Minang community for a better life. This activity became an inspiration for the creation of Kelok Ampek Puluah Ampek, a Minang-language song, which is often sung by Minang community in their journey. This article describes the text structure and function of the song. The method used was qualitative approach. The results showed that the text has a formulaic structure making it easy to remember. The song functions as a projection system regarding the tradition of merantau, considered as both an opportunity to get a better life and an obligation leading to separation from relatives and hometown. In addition, this song also functions as a comforter for the wanderers who miss their relatives and hometown. Keywords: Minang community, merantau, Kelok Ampek Puluah Ampek song