Artin Monika Sitinjak
Program Studi Keperawatan, Akper Kesdam I/BB Medan, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Artin Monika Sitinjak; Rani Sartika Dewi; Ade Irma Khairani
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 3 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Maret 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i3.2411

Abstract

Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang memiliki tanda-tanda dan gejala khas yg berupa nyeri perut,erupsi kulit dan demam. Demam tifoid disebabkan oleh organisme salmonella enterika suvspesies enterica serovar tyhpi (salmonella tyhpi) dan merupakan penyakit yang disebabkan oleh salmonella paratypi A, B, Dan C. Salmonella typhi adalah infeksi sistematis yang ditularkan terutama melalui air,atau makanan yang terkontaminasi oleh kotoran manusia. Tujuan: Mengetahui gambaran tentang Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Demam Tifoid. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode deksriptif dengan rancangan penelitian studi kasus melalui pendekatan proses asuhan keperawatan. Hasil dan Pembahasan: Peneliti melakukan penelitian terhadap dua partisipan yang sama-sama memiliki penyakit Demam Tifoid Mulai dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. dilakukan tindakan keperawatan pada pasien 1 dan II kedua klien didapatkan hasil yang sama pada pasien I dan II, semua masalah bisa teratasi pada hari 3 dengan Asuhan keperawatan pada pasien demam tifoid. Setelah dilakukan asuhan keperawatan penurunan suhu tubuh kekurangan volume cairan, perubahan pola nutrisi dapat teratasi. Kesimpulan dan Saran: Setelah peneliti melakukan asuhan keperwatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang mencakup pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, menetapkan rencana, melakukan implementasi dan evaluasi. Maka peneliti dapat menyimpulkan Hipertemi, kekurangan volume cairan, perubahan pola nutrisi dapat teratasi.