Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Permen Jelly dari Teh Matcha sebagai Pengendali Kadar Gula Darah di Kelurahan Kalisegoro Semarang: Training on Making Jelly Candy from Matcha Tea to Control Blood Sugar Levels in Kalisegoro Village, Semarang Khoirul Anwar; Anita Dwi Puspitasari; Farikha Maharani
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i2.5788

Abstract

Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat dan menjadi sebuah ancaman kesehatan global. Salah satu tanaman yang berkhasiat untuk menurunkan kadar gula darah adalah matcha teh hijau yang bisa dibuat menjadi prodak olahan berupa permen jelly. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan memahami dan melatih masyarakat untuk mampu membuat produk makanan permen jelly dari matcha teh hijau yang berasal dari hasil pertanian untuk terapi komplementer penyakit diabetes melitus. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Kalisegoro, Gunungpati, Seamarang, Jawa Tengah. Kegiatan pengabdian ini pesertanya adalah ibu-ibu PKK sejumlah 25 orang dan dilakukan tiga tahap. Tahap pertama akan dilakukan pertemuan dan koordinasi dengan pihak kepala desa dan kelompok ibu- ibu PKK yang akan melakukan pelatihan pembuatan permen jelly. Tahap kedua yaitu kegiatan penyusunan materi dan persiapan metode praktik. Tahap ketiga yaitu pembinaan dan pelatihan mencakup pemberian materi kepada peserta pelatihan dalam bentuk teori dan demonstrasi. Hasil dari pengabdian masyarakat ini ditemukan sebanyak 20 orang dari 25 peserta dapat menjawab pertanyaan pretest terkait penyebab penyakit dan pengobatan bahan alam untuk penyakit diabetes mellitus. Hasil tutorial pembuatan permen jelly didapatkan bahwa sebanyak 20 peserta dapat menjawab pertanyaan postest dan memahami cara pembuatan produk. Berdasarkan hasil tanya jawab secara lisan, didapatkan bahwa sebanyak 15 peserta tertarik untuk melanjutkan hasil pengabdian dengan cara dibuat sendiri di rumah dan dimanfaatkan makanan jamuan keluarga.