Zherant Parningan Tammi
Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KARAKTERISTIK KLINIS TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR TAHUN 2020-2022 Zherant Parningan Tammi; Setia Budi Salakede; Rahmawati Akib; Sidrah Darma; Bulkis Natsir
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.26491

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri M. tuberculosis penyebab mortalitas dan morbiditas utama di negara-negara berkembang. Diperkirakan setiap tahun anak beresiko terinfeksi TB karena berkontak dengan orang dewasa yang memiliki BTA-positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik klinis tuberkulosis paru pada anak di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar tahun 2020-2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan data rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data penderita tuberkulosis paru pada anak berdasarkan usia 0-12 bulan sebanyak 7,3%, usia 1-5 tahun sebanyak 56,1%, usia 6-10 tahun sebanyak 24,4%, dan usia 11-17 tahun sebanyak 12,2%. Berdasarkan jenis kelamin sebanyak 56,1% laki-laki dan   43,9% Perempuan. Berdasarkan berat badan saat memulai pengobatan 5-10 kg sebanyak 31,7%, 11-20 kg sebanyak 46,3%, 21-30 kg sebanyak 12,2%, dan 31-40 kg sebanyak 9,8%. Adapun gejala respiratorik berupa batuk kronik 90,2%, sesak 53,7%, nyeri dada 34,1%, dan batuk darah 2,4%. Sedangkan yang mengalami gejala sistemik berupa demam 78,0%, berat badan tidak naik/penurunan berat badan 73,2%, malaise 26,8%, dan keringat malam sekitar 4,9%. Gambaran karakteristik klinis repiratorik yang paling banyak pada tuberkulosis paru anak di Balai Besar Kesehatan paru Masyarakat Makassar tahun 2020-2022 adalah batuk kronik, sedangkan karakteristik klinis sistemik terbanyak yakni demam. Anak yang menderita tuberkulosis paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar tahun 2020-2022 terbanyak pada usia 1-5 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki berat badan antara 11-20 kg saat memulai pengobatan.