Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP STANDAR RUMAH SEHAT DI DESA CUMBOK NIWA KECAMATAN SAKTI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2022 T. Khairol Razi; Fadli Syahputra; Kiki Rezeki Amelia; Rizka Fitria
Sagita Academia Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Sagita Academia Journal
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/sagita.v2i1.56

Abstract

A healthy home is one means of achieving optimum health. Coverage of healthy housing in Indonesia is still low, namely only 47.9% compared to the national target of 80%. One of the main components of obtaining a healthy home is determined by the availability of housing sanitation facilities. Aceh Province has 60% of villages that have implemented Community Based Total Sanitation (STBM) out of a total of 6,514 villages with the percentage of STBM villages still at 1%. Meanwhile, STBM data for Pidie Regency which has implemented STBM is 78% of the total 731 villages with STBM villages still 0%. This research aims to find out and get an overview of community knowledge and actions regarding healthy house standards in Cumbok Niwa Village, Sakti District, Pidie Regency. This research is analytical in nature on a population of 209 families in Cumbok Niwa Village, Sakti District, Pidie Regency. Sampling was carried out randomly in stratified manner on 68 families during January 2022. The research results showed that public knowledge of healthy home standards reached 54.4%. However, the requirements for healthy homes, sanitation and the impact of unhealthy homes are still below 50%. Community actions towards healthy home standards account for 47% and 36.7% for cleaning floors and removing rubbish, respectively. The conclusion obtained is that there is a connection between knowledge and the actions taken. This can be seen from the number of respondents who apply healthy home standards, who are highly educated respondents compared to respondents who have low education. It is recommended that the community maintain and improve the quality of healthy home standards and increase socialization or education to the public about healthy home standards
HUBUNGAN MASA KERJA, BEBAN KERJA DAN STATUS KEPEGAWAIAN TERHADAP KINERJA BIDAN DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS INDRAJAYA DAN DELIMA KABUPATEN PIDIE Fadli Syahputra; T. Khairol Razi; Kiki Rezeki Amelia; Nisa Afriani
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 2 No. 1 (2024): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v2i1.57

Abstract

Rendahnya kinerja petugas MTBS Puskesmas tersebut sangat dipengaruhi oleh kurangnya rangsangan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tupoksi dinas kesehatan, kurang adanya inovasi dan kreativitas dalam melaksanakan pekerjaan, beban kerja yang tinggi, status pekerjaan dan masa kerja, serta keinginan dalam meningkatkan kinerja pribadi masih kurang, belum adanya penghargaan bersifat insentif dari dinas kesehatan terhadap petugas MTBS yang berprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor masa kerja, beban kerja dan status kepegawaian dengan kinerja bidan dalam melaksanakan program MTBS di Puskesmas Indrajaya dan Delima. Jenis penelitian adalah analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Bidan di Puskesmas Indrajaya dan Delima sebanyak 96 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalis dengan uji statistik logistik regresi dengan program stata 14.2. Hasil penelitian diketahui cakupan MTBS di Puskesmas Indrajaya 75,4% dan di Puskesmas Delima 62,2%. Hasil uji statistik faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam pelaksanaan program MTBS adalah variabel masa kerja (p-value = 0,020) dan beban kerja (p-value = 0,015) dengan kinerja bidan dalam melaksanakan program Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Indrajaya dan Delima Kabupaten Pidie. Disarankan kepada bidan dalam mengurangi beban kerja yang berat, dapat dirubah dengan kegiatan MTBS dilaksanakan secara team antara bidan, perawat yang menentukan klasifikasi, petugas gizi yang memberikan penyuluhan tentang gizi dan petugas apotek yang memberikan penyuluhan tentang tata cara minum obat yang baik dirumah.