Kekonsistenan Allah terhadap apa yang telah Ia rancangkan sejak penciptaan hinggakini tidak dapat diragunakan lagi, sebagai contoh karya keselamatan yang sudah dimulaisejak zaman Perjanjian Lama hingga penggenapan pada Perjanjian Baru dan terusberlangsung hingga pada kekekalan. Kenyataan ini, membuktikan bahwa Allah telahmendesain rancangan-rancangan untuk mencapai suatu tujuan dari yang telah Ia rencanakansejak awal terhadap segala sesuatu yang terjadi. Hal ini pula tidak terlepas dari kehidupanorang percaya, sebab Allah telah mendesain setiap pola-pola yang akan dijalani. Namundalam keberlangsungannya pola tersebut tidaklah statis, melainkan akan ada berbagai corakyang dihadapi, baik itu suka maupun duka. Dalam situasi seperti ini menggambarkanperistiwa yang terjadi dalam Keluaran 2:1-10, di mana umat pilihan Allah mengalamipenderitaan bahkan pemusnahan, dan harus melakukan hal yang sangat sulit untukmenyelamatkan nyawa anak mereka, yaitu dengan membuang anak kandung sendiri. Jikademikian muncul pertanyaan penelitian, apakah aplikasi bagi orang percaya berdasarkankeluaran 2:1-10, dalam menyingkapi kekonsistenan rancangan Allah. Untuk menemukanjawaban terhadap permasalahan tersebut, maka riset yang digunakan dalam penelitian iniadalah kepustakaan menurut eksegese Perjanjian Lama. Sehingga menemukan interpretasiyang tepat untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan orang percaya. Memberi jawabanterhadap maksud dan tujuan Tuhan terhadap situasi kehidupan yang orang percaya alami,serta memberikan semangat bagi orang percaya dalam menjalani kehidupan sehari-haridalam keadaan suka dan duka.