This Author published in this journals
All Journal KREASI
Felyn Karina Bingtoyo
Universitas Ciputra

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR DAPOER NOESANTARA FOOD COURT DI JEMBER Felyn Karina Bingtoyo; Maureen Nuradhi; Melania Rahadiyanti
KREASI Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v4i1.943

Abstract

Proyek food court Dapoer Noesantara di Jember merupakan proyek komersial Felyn Kho Interior Architects. Food court ini menjual makanan dan minuman Indonesia. Owner dari Dapoer Noesantara menginginkan food court ini dapat menjadi sarana untuk menunjukkan keberagaman budaya Indonesia kepada pengunjung food court ini. Target pasar dari food court Dapoer Noesantara ini yaitu anak-anak muda terutama mahasiswa karena lokasi dari food court ini terletak di dekat kampus dan sekolah. Dapoer Noesantara juga terletak di area komersial yang terdapat banyak restoran, cafe, dan hotel. Permasalahan dalam mendesain proyek ini yaitu target pasar yang dituju yaitu anak-anak muda bertolak belakang dengan desain yang diinginkan klien. Pengaruh era globalisasi membuat anak-anak muda lebih menyukai budaya luar dari pada budaya sendiri. Metode yang digunakan untuk mendesain proyek Dapoer Noesantara ini merupakan metode teknik pengumpulan data dengan observasi lapangan, observasi pengguna, wawancara, studi pustaka, dan programming, serta juga menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif dan teknik pola berpikir dengan metode glass box dan black box. Setelah mengumpulkan data dan menganalisa data tersebut, konsep desain yang dihasilkan yaitu branding X social media friendly design. Konsep branding bertujuan untuk membuat Dapoer Noesantaraini menonjol di antara restoran dan cafe lainnya. Konsep social media friendly bertujuan untuk membuat target pasar tertarik untuk datang ke food court ini. Hal ini disebabkan karena anak-anak muda lebih menyukai tempat makan yang dapat digunakan untuk bisa mengerjakan tugas, nongkrong, foto-foto dengan cahaya alami, interior yang menarik, dan lain sebagainya sehingga hasil foto juga bagus, serta desain yang fleksibel, dan desain yang edukatif.