Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Adaptasi Logika Media Sosial Sebagai Strategi Komunikasi Politik Gerindra Menjelang Pemilu 2024 Tedi Gunawan
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 22, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v22i1.7914

Abstract

Perkembangan media sosial berbasis internet membuat peran media sosial saat ini semakin meningkat secara signifikan, terutama di bidang politik. Bahkan, elektabilitas suatu partai dapat dipengaruhi oleh impresi publik yang dibentuk oleh media sosial. Dari fenomena tersebut, penulis secara khusus tertarik untuk mengkaji program dan strategi media sosial twitter dan facebook dari partai Gerindra. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana penggunaan media sosial oleh partai Gerindra mempengaruhi citra dan dukungan publik terhadap partai tersebut. Penelitian ini sendiri menggunakan metode kualitatif dengan studi analisis wacana yang mengadaptasi logika media sosial dari Van Dijk-Poell yakni programabilitas, popularitas, konektivitas, dan datafikasi ke dalam komunikasi politik yang dilakukan Gerindra melalui media sosialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gerindra dengan baik telah mengimplementasikan logika media sosial dalam strategi pemasaran politiknya. Partai ini juga berhasil menciptakan ikatan yang kuat serta menarik perhatian publik, khususnya generasi muda, yang kemudian menjadi manifestasi dalam pemilu 2024 mendatang. Strategi ini menghasilkan tren positif bagi partai, hasil beberapa survei pada tahun 2021 menunjukkan bahwa kaum milenial dan Generasi Z lebih cenderung memilih Prabowo (Ketua Umum Gerindra) sebagai presiden. Seiring dengan dominasi media sosial, konsep logika media sosial menjadi suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan bagi para aktor politik. Terakhir, dengan kemajuan teknologi, diperkirakan persaingan partai politik digital di media sosial akan semakin ketat pada tahun 2024.
Breaking the Subjective Bias: Rethinking the Talent Management Model in the Ministry of Home Affairs Tedi Gunawan
MIX: JURNAL ILMIAH MANAJEMEN Vol 14, No 2 (2024): MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jurnal_mix.2024.v14i2.008

Abstract

Objectives: The objective of this research is to address subjective elements in talent management assessment in civil service organizations, focusing particularly on the Ministry of Home Affairs. By investigating the effectiveness of the Sikerja application and proposing solutions to enhance objectivity, the study seeks to contribute practical insights for advancing talent management practices.Methodology: This research employed qualitative research, utilizing a case study approach. Through in-depth interviews with key personnel and a thorough literature review, data is collected and analyzed comprehensively.Finding: The study reveals significant shortcomings in Sikerja's ability to address subjectivity in performance appraisal at the Ministry of Home Affairs. It lacks rigorous testing and is influenced by personal biases, undermining its reliability. To develop a more effective talent management framework, the study proposes adopting a Data-Driven Decision-Making (DDDM) approach. This involves establishing an independent team to analyze performance data objectively, ensuring fairness and transparency. Finally, the study recommends developing a talent management model based on Berger's concept and data for continuous improvement.Conclusion: Developing a talent management model for the Ministry of Home Affairs requires an understanding of the current situation. The review of the Sikerja application highlights its limitations; subjectivity in assessments and the lack of scientific validation in its methods, which hinder its efficacy. Therefore, the author suggests adopting a Data-Driven Decision-Making (DDDM) approach in talent management. DDDM offers a robust solution by establishing an independent data analysis team, ensuring objectivity, and identifying areas for improvement. Integrating DDDM principles into all talent management stages will establish a framework promoting objectivity, transparency, and fairness, ultimately optimizing the workforce's potential.