p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Gema Wiralodra
Mutmainnah Latief
Universitas Syekh Yusuf Al-Makassari Gowa, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sistem pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep Inda Pusvitasari; Mutmainnah Latief; Hardi Hardi; Asmarani Harma; Hairil Akbar
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.336

Abstract

Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penyimpanan, pendistribusian, serta pencatatan dan pelaporan. Pada Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep masih terdapat adanya beberapa permasalahan dalam pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai terkait kekurangan stok obat yang mengharuskan adanya permintaan khusus, belum terpenuhinya proses penyimpanan pada gudang obat, serta kurangnya tenaga kesehatan khususnya pada pengelola obat.Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam tentang pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep. Sedangkan tujuan khususnya untuk memperoleh informasi mendalam tentang pelaksanaan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai berdasarkan perencanaan, permintaan, penyimpanan, pendistribusian serta pencatatan dan pelaporan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dan perspektif partisipan. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling sebanyak tujuh informan. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi langsung di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep yang terkait perencanaan, permintaan, pendistribusian serta pencatatan dan pelaporan sudah memenuhi standar walaupun masih didapatkan kekurangan, sedangkan terkait penyimpanan tidak memenuhi standar penyimpanan berdasarkan pedoman pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di puskesmas menurut Kementerian Kesehatan Badan PPSDM tahun 2016. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep khususnya pada pengelola obat hendaknya mengacu kepada pedoman pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai yang sesuai dengan peraturan.
Manajemen program rehabilitasi narkotika dan obat Berbahaya (Narkoba) Mayang Asa Pada RSUD Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan Mutmainnah Latief; Inda Pusvitasari; Asmarani Asmarani; Hardi Hardi
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.337

Abstract

RSUD Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan program layanan rehabilitasi narkoba Mayang Asa. Salah satu masalah pada rehabilitasi Mayang Asa tidak berjalannya program disebabkan kurangnya koordinasi dengan BNNP dalam melimpahkan pasien dan adanya beberapa sarana prasarana yang kurang memadai. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen program rehabilitasi narkoba Mayang Asa pada RSUD Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan. Meode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana penelitian ini menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen utama pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini sebanyak tujuh orang. RSUD Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan enam orang dan staf BNNP Sulawesi Selatan satu orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) fungsi perencanaan (planning) dalam manajemen rehabilitasi narkoba Mayang Asa belum berjalan optimal (2) fungsi pengorganisasian (organizing) menunjukkan  tupoksi sudah sesuai dengan SK Direktur. Pelatihan pegawai belum cukup baik karena kompetensi yang dimiliki tidak diterapkan secara optimal karena tidak adanya pasien rehabiltasi narkoba (3) fungsi penggerakan (actuating) sudah baik terlihat dari pelaksanaan program yang mengacu pada alur layanan dan koordinasi BNNP Sulawesi Selatan tidak sepenuhnya melimpahkan penyalahguna narkoba kepada Mayang Asa (4) fungsi pengawasan (controlling) masih bermasalah. Pengawasan BNNP tidak berkesinambungan melakukan monitoring dan pengawasan Kepala Bidang Pelayanan belum efektif karena kegiatan evaluasi tidak dilakukan secara berjenjang setiap tahunnya.
Faktor yang Berhubungan dengan Minat Home Care pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Tamamaung Kota Makassar Asmarani Harma; Inda Pusvitasari; Mutmainnah Latief; Hardi Hardi
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.339

Abstract

Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Di Kota Makassar program Home care telah dilaksanakan sejak Januari 2015 oleh tim Home care. Pelayanan Home care mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat terbukti dari 270 call untuk pasien yang telah terlayani dan tahun 2016 adalah 4.685 call untuk pasien yang telah terlayani. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan minat Home care pada lansia di Puskesmas Tamamaung. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian berjumlah 86 pasien. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dan dukungan keluarga berhubunagn dengan minat Home Care dan pengetahuan tidak berhubungan dengan minat Home Care lansia di Puskesmas Tamamaung. Diharapkan petugas Home Care Puskesmas Tamamaung memperhatikan dan meningkatkan pelayanan dan perawatan terhadap pasien lansia utamanya agar peminat layanan Home Care semakin meningkat.