<![CDATA[Artikel ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi resistensi pegawai terhadap perubahan organisasi di Kantor Pengadilan Agama Gunungsitoli. Berfokus pada persepsi pegawai terhadap perubahan organisasi, faktor-faktor yang berkontribusi pada resistensi pegawai, dampak resistensi pegawai pada kinerja dan efektivitas organisasi, serta strategi yang dapat mengurangi resistensi pegawai terhadap perubahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Enam informan, dipilih melalui teknik purpose sampling, menjaring data data melalui wawancara semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan model interaktif Miles et al. Hasil penelitian menyoroti berbagai aspek terkait persepsi pegawai tentang perubahan organisasi, termasuk pemahaman terhadap perubahan organisasi, dampak perubahan terhadap pekerjaan, hubungan kerja dan kerjasama, sikap pegawai terhadap perubahan, dan komunikasi terhadap perubahan organisasi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa persepsi pegawai terhadap perubahan organisasi sangat dipengaruhi oleh latar belakang, pengalaman, dan keyakinan individu. Faktor-faktor yang menyebabkan resistensi pegawai meliputi kurangnya pemahaman tentang alasan perubahan, keterlibatan yang minim, kekhawatiran terhadap dampak pribadi, kurangnya komunikasi yang efektif, kekurangan pelatihan atau pendidikan, dan tidak adanya langkah-langkah konkret. Resistensi pegawai dapat berdampak negatif pada kinerja dan efektivitas organisasi. Strategi utama untuk mengurangi resistensi melibatkan pelibatan pegawai dalam proses perubahan dan penyediaan sumber daya yang dibutuhkan untuk adaptasi yang sukses.]]>
