Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Penulisan Brosur Promosi Wisata dalam Bahasa Inggris untuk Siswa SMK Negeri 1 Takengon, Aceh Tengah Dini Rizki; Cut Rizka Al Usrah; Kurniawati Kurniawati; Agam Muarif; Mainisa Mainisa
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v2i1.13541

Abstract

Kota Takengon merupakan salah satu kota destinasi wisata yang ada di Provinsi Aceh. Pariwisata yang dikembangkan di kota Takengon meliputi wisata alam Danau Lut Tawar dan agrowisata. Saat ini, Kota Takengon memiliki banyak pengunjung yang bertujuan untuk menikmati panorama alam dan hasil perkebunan kopi dan buah-buahan di Kota Takengon. Namun, banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota wisata ini masih didominasi oleh wisatawan lokal dan nasional. Jika dibandingkan dengan beberapa Kota dan Kabupaten lain di Aceh yang juga merupakan destinasi wisata, Kota Takengon masih memiliki jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang relatif sedikit. Kesiapan masyarakat dan pelaku usaha pariwisata di Kota Takengon untuk melakukan promosi dan menerima wisatawan mancanegara masih perlu dtingkatkan, baik dari aspek kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing, maupun standar pelayanan. SMKN 1 Takengon merupakan salah satu SMK di Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki Program Keahlian Usaha Perjalanan Wisata. SMK N 1 Takengon diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang pariwisata yang nantinya akan berkontribusi pada peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke kabupaten Aceh Tengah melalui penyebaran informasi wisata. Pengabdian ini bertujuan untuk dapat memberikan pelatihan penguatan kemampuan dan kecakapan komunikasi pariwiatsa dalam Bahasa Inggris khususnya pada aspek komunikasi promosi wisata dalam Bahasa Inggris yang disampaikan melalui media brosur/flyer objek wisata.
ANALISIS DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN FOSFOR DAN DAMPAK KERAMBA JARING APUNG DI DANAU LAUT TAWAR, ACEH TENGAH Saiful Adhar; Erlangga Erlangga; Rachmawati Rusydi; Mainisa Mainisa; Yukis Angga Prasetya; Urmila Zaitun
Jurnal Riset Akuakultur Vol 18, No 2 (2023): (Juni, 2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.18.2.2023.117-127

Abstract

Danau Laut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah, Indonesia, memiliki luas permukaan 5.862 ha, garis pantai 49,75 km, kedalaman maksimum 84,23 m, kedalaman rata-rata 25,19 m, dan daerah tangkapan air seluas 18.877 ha. Danau ini merupakan danau tektonik dan bersifat multiguna seperti berperan sebagai sumber plasma nutfah, air baku air minum dan pertanian, perikanan, dan sumber pembangkit listrik tenaga air. Aktivitas antropogenik akibat pemanfaatan sumber daya di daerah tangkapan air dan perairan meningkatkan pemuatan fosfor ke perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kapasitas beban fosfor dan dampak kegiatan keramba jaring apung terhadap pencemaran fosfor di Danau Laut Tawar. Data primer dan sekunder dikumpulkan dan dianalisis menggunakan berbagai pendekatan seperti studi literatur, pemodelan, pengukuran in-situ serta ex-situ, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi fosfor di perairan Danau Laut Tawar sebesar 34,00 mg m-3. Beban fosfor dari daerah tangkapan air sebesar 5,19 mg m-3, dengan alokasi beban fosfor sebesar 0,74 mg m-3. Baku mutu fosfor ditetapkan sebesar 40,00 mg m-3, sehingga daya tampung beban pencemaran fosfor mencapai 1,04 ton tahun-1. Keramba jaring apung pada danau memiliki luas 4,46 ha dan menghasilkan limbah fosfor sebanyak 5,25 ton tahun-1 yang terlarut ke perairan danau. Nilai tersebut lebih tinggi dari daya tampung beban pencemaran fosfor pada danau dan memengaruhi kondisi alaminya serta aktivitas yang dilakukan di sekitar danau. Lake Laut Tawar in Central Aceh, Indonesia, covers an area of 5,862 ha with a coastline length of 49.75 km, a maximum depth of 84.23 m, an average depth of 25.19 m, and a catchment area of 18,877 ha. The lake is a tectonic-formed water body and serves various biological and economic functions such as biodiversity resources, water sources for drinking water and agriculture, fisheries, and hydroelectricity. Anthropogenic pressures from economic activities around and within the lake have increased phosphor loading in the water body. This study aimed to determine the phosphor loading capacity and the contribution of floating net cage operation on phosphor pollution in Lake Laut Tawar. Primary and secondary data were collected and analyzed using various approaches such as documents, modeling, in-situ and ex-situ measurements, and interviews. The results showed that the phosphor concentration in the Lake Laut Tawar waters reached 34.00 mg m-3. The phosphor load from the catchment area was 5.19 mg m-3, with the phosphor load allocation of 0.74 mg m-3. The maximum threshold for phosphor concentration in a lake is set at 40.00 mg m-3, bringing the phosphor pollution load capacity of the lake to 1.04 tons year-1. However, the floating net cages in the lake covered an area of 4.46 ha and produced 5.25 tons year-1 of phosphorus waste which dissolved into the lake waters. This value exceeds the phosphorus load capacity of the lake and subsequently affects the lake's natural state and the ecosystem services it provides.