Latar belakang: Menurut data United Nations Children’s Fund (UNICEF) tahun 2017, AKB di Thailand hanya sekitar 6 kasus kematian dari setiap 1000 kelahiran. Malaysia 5:1000 bahkan Singapura hanya 2:1000. AKB di Indonesia pada tahun 2017 yaitu 24/1000 kelahiran hidup. Tujuan: Penelitian ini untuk melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kasus premature . Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan penatalaksanaan asuhan yang terdiri dari subjektif, objektif, assessment, plan, dan lembar implementasi serta evaluasi, dilaksanakan mulai tanggal 03-10 Juli tahun 2022 di ruang Perinatologi RSU Dewi Sartika Kota Kendari. Populasi penelitian adalah BBL dengan premature periode Januari-Maret yang berjumlah 27 bayi premature. sedangkan jumlah sampel sebanyak 1 bayi lahir dengan premature. Pengambilan sampel diambil dengan metode accidental sampling adalah. Hasil pengkajian: bayi lahir tanggal 03 Oktober 2022, KU: lemah, N: 124 x/menit, P: 60 x/menit, S: 36ºC, BBL: 1.965 gram, JK: Perempuan, Refleks hisap masih lemah. Hasil: Diagnosa aktual Bayi baru lahir spontan, LBK, langsung menangis, dengan masa gestasi 36 minggu 6 hari Sesuai Masa Kehamilan. Diagnosa potensial terjadi hipotermi/kekurangan nutrisi. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak, hasil: merawat bayi dalam incubator dengan suhu 34ºC dan pemberian terapi: injeksi Vitamin K 1 mg, hepatitis B, Cefotaxime 0,8 mg IV/12 jam, Gentamicine 0,2 mg/24 jam dan Omeprazole 0,5 mg IV/24 jam, pemberian salep mata, pemasangan infus dan pemasangan OGT (Oral Gastritik Tube). Tindakan yang dilakukan merencanakan observasi TTV bayi, menjaga kehangatan bayi , mengkaji refleks hisap bayi. Evaluasi KU: lemah, P: 44 x/menit, N: 130 x/menit, S: 36,5cº. Kesimpulan: Dalam penelitian ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik lapangan. Asuhan yang diberika sudah sesuai dengan menajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney