Widya Handayani
Akademi Farmasi Surabaya, Surabaya, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Kejadian Interaksi Obat Antibiotik Golongan Fluorokuinolon Imelda Amelia; Afifah Arda Maharani; Renza Nurwulida Ramadany; Rofikotul Qolila; Sely Wandira Putri; Widya Handayani
Acta Holistica Pharmaciana Vol 4 No 2 (2022): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v4i2.68

Abstract

Interaksi obat terjadi jika efek suatu obat (index drug) berubah akibat adanya obat lain (precipitant drug), makanan, atau minuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis interaksi dan tingkat keparahan interaksi obat Antibiotik golongan Fluorokuinolon pada resep di Apotek Silviana Surabaya. Metode dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan resep periode Mei-Agustus 2021 kemudian dilakukan skrining resep menggunakan aplikasi Medscape untuk mengetahui jenis interaksi dan tingkat keparahan interaksi obat. Pada penelitian ini diperoleh total resep keseluruhan periode Mei–Agustus 2021 adalah 246 resep namun yang diperoleh hanya 49 resep yang mengalami interaksi obat yang telah dikaji menjadi 10 macam obat kombinasi. Dapat disimpulkan bahwa tingkat keparahan interaksi mild didapatkan 2 kejadian, monitoring closely 19 kejadian, serious didapatkan 28 kejadian. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan antibiotik golongan lain yang sering diresepkan di Apotek Silviana Surabaya agar memperoleh wawasan ilmu pengetahuan tentang interaksi obat lebih banyak.
Profil Kesesuaian Terapi Antibiotik Pada Pasien Ketuban Pecah Prematur Di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya Amrina Rosyada; Anggun Dwi Rachmawati; Dwi Emy Maisaroh; Fika Ayu Andriani M; Nikmatus Sholihah; Widya Handayani
Acta Holistica Pharmaciana Vol 4 No 2 (2022): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v4i2.71

Abstract

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya untuk melahirkan. Ada dua jenis ketuban pecah prematur yaitu ketuban pecah prematur setelah usia janin 37 minggu, yang disebut Premature Rupture Of Membrane (PROM), dan ketuban pecah prematur sebelum usia janin 37 minggu yang disebut Preterm Premature Rupture Of Membrane (PPROM). Ketuban pecah prematur merupakan masalah dalam kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian bagi ibu dan bayi. Oleh karena itu, diperlukan antibiotik yang tepat untuk mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan antibiotik IV di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya sesuai Permenkes No. 28 Tahun 2021 tentang antibiotik bagi pasien ketuban pecah prematur. Penelitian ini menggunakan metode observasional retrospektif dengan analisis deskriptif. Sampel penelitian ini diambil dari Dokumen Farmasi Pasien (DFP) seluruh pasien yang terdiagnosis ketuban pecah prematur dan yang mendapat terapi antibiotik periode bulan Juli-Desember 2021. Sampel sebanyak 83 dengan parameter yang diamati berupa antibiotik yang digunakan, dosis antibiotik yang digunakan, aturan penggunaan antibiotik, dan lama pemberian antibiotik. Berdasarkan hasil penelitian ini, dari 83 sampel, hanya 27 pasien (32,5%) sesuai Permenkes No. 28 Tahun 2021 yang diberikan sefotaksim 1 gram IV setiap 8 jam.