Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Pola Penggunaan Obat Pada Penderita Traveller’s Diarrhea Dengan Infeksi di Sebuah Klinik di Ubud - Bali Nyoman Gede Tri Sutrisna; Mahadri Dhrik; Dewa Ayu Sintya
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.163

Abstract

Traveller’s Diarrhea adalah salah satu jenis diare yang sering dialami oleh para wisatawan yang dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri, virus, parasit dan malabsorbsi. Pada pengobatan traveller’s diarrhea yang disebabkan oleh infeksi umumnya menggunakan antibiotik yang disertai obat penunjang lainnya. Tingginya penggunaan antibiotik pada penderita traveller’s diarrhea merupakan salah satu faktor resiko terjadinya resistensi antibiotik yang semakin meningkat. Untuk itu dilakukan penelitian untuk menganalisis pola penggunaan obat pada penderita traveller’s diarrhea dengan infeksi di UbudCare Clinic. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross - sectional dan jenis penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang dilakukan secara restropektif dengan menganalisis resep pada rekam medis yang tersedia. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara non random, purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dari bulan Januari 2019 – Februari 2020. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh sampel penelitian sebanyak 54 penderita dengan hasil yaitu penyebab infeksi utama pada penderita traveller’s diarrhea adalah amoebiasis + bakteri (59,26%). Antibiotik yang paling banyak digunakan pada penelitian ini adalah ciprofloxacin (70,37%), kombinasi ciprofloxacin+metronidazole (16.66%), azithromycin (5,56%) dan cefixime (5.56%). Sedangkan, sebagai terapi simtomatis yang paling banyak diberikan adalah antidiare seperti loperamid HCL (40.74%) dan attapulgit (22,22%), antipiretik yaitu paracetamol (31,48%), antiemetik yaitu ondansentron (44,44%), hyoscine-butylbromide tunggal (1,85%), dan terapi suportif seperti oralit (53,70%) dan probiotik (35,19%). Berdasarkan studi pemeriksaan literatur, penggunaan obat diatas telah sesuai dengan pedoman pengobatan diare.