Kanker darah (leukimia) merupakan kanker yang merusak darah dan sumsum tulang dimana sel-sel darah diproduksi. Sebagian besar penanganan dan pengobatan kanker leukimia dilakukan dengan cara kemoterapi. Salah satu obat yang digunakan yaitu ibrutinib (Imbruvica®). Ibrutinib efektif untuk pengobatan Leukimia Limfositik Kronis (LLK), namun apabila berlangsung selama bertahun-tahun pengobatan tersebut dapat menimbulkan efek merugikan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kandidat bahan obat dari senyawa turunan C14-urea tetrandrin terhadap reseptor antikanker leukimia (1OPJ) secara in silico. Penelitian ini dilakukan secara in silico diantaranya skrining toksisitas, farmakokinetik dan Lipinski rule of five, setelah dilakukan skrining dilanjutkan dengan penambatan molekul (docking) dan simulasi dinamika molekular. Dari 24 senyawa turunan diperoleh 7 senyawa lolos skrining (tetra1, tetra4, tetra5, tetra6, tetra7, tetra23, dan tetra24) sehingga diperoleh perhitungan energi total kompleks (MM-GBSA) yang paling kecil terdapat pada senyawa tetra6 dengan nilai sebesar -68,82 kkal/mol, yang mana nilai ini lebih kecil dan stabil jika dibandingkan dengan kontrol positif (ibrutnib) dengan nilai -30,74 kkal/mol. Maka dapat disimpulkan semyawa tetra6 memiliki aktivitas biologis terhadap reseptor antikanker leukimia (1OPJ).