ronal Fernando
Program Studi Manajemen Universitas Bengkulu

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Penerapan Pola Hidup Sehat Dan Pemberian Makan Bergizi Serta Pencegahan Pernikahan Dini Di Desa Rajak Besi Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah Hefri Oktoyoki; Khairul Ikhwanda Ginting; Fera Asriani; ronal Fernando; Novia Perwita Sari; Dian Hasanah Rimdam; Miftahul Izzati; Amanda Amelia; Tahnia Damaiyana; Roy Firmanto Rajagukguk; Paisal Ansiska
Jurnal Pengabdian Arumbai Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Arumbai
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arumbai.vol1.iss1.pp31-37

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak akibat infeksi berulang dan kekurangan gizi kronis. Stunting menjadi isu kesehatan nasional yang tercatat di kategori tinggi di Indonesia salah satunya di Kabupaten Bengkulu Tengah, tepatnya di Desa Rajak Besi. Salah satu penyebab terjadinya stunting ialah kekurangan asupan gizi, ini bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Di Desa ini juga terjadi banyak pernikahan dini. Pernikahan dini, terutama pada remaja, memiliki dampak serius. Ini dapat menghentikan pendidikan, kesehatan fisik dan mental yang terganggu, serta meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, pernikahan dini dapat membatasi peluang pendidikan dan karier masa depan. Upaya pencegahan stunting dapat dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan posyandu balita dan ibu hamil. Kami juga melakukan sosialisasi sebagai upaya mencegah pernikahan dini. Dalam program yang kami jalankan di Desa Rajak Besi, kami berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak dan ibu hamil serta menjalani gaya hidup bersih dan sehat bagi mereka. Masyarakat Desa juga mulai memahami akan bahaya pernikahan dini.