Galih Anindita
Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kecelakaan Pekerjaan Lifting dengan Overhead Crane Menggunakan Metode ECFA, Fishbone, dan Pareto Analysis Wildan Rifqi Kurniawan; Galih Anindita; Mey Rohma Dhani
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v1i1.22

Abstract

Sektor fabrikasi baja merupakan perusahaan yang memiliki tingkat risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan data kecelakaan perusahaan diketahui terdapat kecelakaan lifting dengan overheadcrane memiliki angka kecelakaan tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisis kecelakaan pada pekerjaan lifting guna meminimalisir terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan dengan metode Event and Causal Factor Analysis untuk menentukan faktor-faktor dengan mengidentifikasi peristiwa terjadinya suatu kecelakaan. Setelah dilakukan analisis dengan metode ECFA selanjutnya menggunakan metode fishbone guna mendapatkan hasil ketegori penyebab terjadinya kecelakaan. Setelah mendapatkan hasil dari kategori yang terdapat pada diagram fishbone selanjutnya memberikan rekomendasi perbaikan yang sesuai berdasarkan metode pareto analysis. Hasil analisis menggunakan metode ECFA yang telah dilakukan, didapatkan ECFA chart beserta kronologi terjadinya kecelakaan. Selanjutnya didapatkan kategori penyebab terjadinya kecelakaan berdasarkan metode Fishbone yaitu kategori manusia, manajemen dan metode. Setelah dilakukan analisis menggunakan metode Pareto Analysis didapatkan hasil bahwa penyebab kecelakaan sebagian besar disebabkan oleh kategori manusia, sehingga harus diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan. Rekomendasi perbaikan yang diberikan adalah memberikan pelatihan operator overhead crane terhadap pekerja yang mengoperasikan overhead crane, melakukan tools box meeting sebelum melakukan pekerjaan lifting dengan overhead crane, serta pengelasan dilakukan oleh pekerja yang bersertifikat.
Fire Risk Assessment dan Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran Aktif pada Gedung Perkuliahan di Jakarta Fahmi Maulana; Mochamad Luqman Ashari; Galih Anindita
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v2i1.30

Abstract

Gedung perkuliahan merupakan gedung yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan seputar perkuliahan. Dengan total 10 lantai dan luas lantai dasar 3288 m2 gedung ini masih belum memiliki sistem proteksi kebakaran. Dalam penelitian ini, akan dibahas perencanaan sistem proteksi kebakaran aktif yakni APAR, hidran, dan sprinkler, dengan langkah awal yaitu penyusunan Fire Risk Assessment (FRA). Penyusunan FRA ini akan mengikuti panduan dari NFPA 551. Untuk perencanaan sistem proteksi kebakaran, akan menggunakan Permenakertrans no.4 tahun 1980 untuk APAR, SNI 03-3989-2000 untuk sprinkler, dan SNI 03-1745-2000 untuk hidran. Berdasarkan hasil FRA terdapat 5 ruangan dengan tingkat risiko high, 135 ruangan dengan tingkat risiko moderate, dan 11 ruangan dengan tingkat risiko low. Dari hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan SNI-03-3989-2000 diperlukan 1092 kepala sprinkler untuk dapat memenuhi kebutuhan sprinkler pada gedung ini. Untuk hidran diperlukan 40 hidran gedung untuk dapat memenuhi kebutuhan pada gedung ini, hasil tersebut didapatkan dari perhitungan berdasarkan SNI 03-1745-2000. Sedangkan untuk APAR dibutuhkan 131 APAR untuk memenuhi kebutuhan pada gedung ini, hasil tersebut didapatkan dari perhitungan berdasarkan Permenaker no 04 tahun 1980.