Haidar Natsir Amrullah
Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi Bahaya Kebakaran Mesin Hammer Mill dengan Mempertimbangkan Probabilitas Komponen dan Human Reliability Assassement Indis Dwi Agustin; Haidar Natsir Amrullah; Indri Santiasih; Jordan Syah Gustav
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v2i1.26

Abstract

Kebakaran pada proses penghancuran bahan baku (grinding) dengan menggunakan mesin hammer mill mengakibatkan kerugian dari segi waktu produksi, bahan baku, serta material pada industri feed mill. Kebakaran mesin hammer mill diakibatkan oleh faktor alat dan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan probabilitas bahaya kebakaran dari segi alat dan manusia. Identifikasi bahaya kebakaran menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mencari akar permasalahan. Penelitian ini menghitung probabilitas komponen menggunakan data TTF safety device dan mesin serta dilakukan perhitungan keandalan manusia menggunakan pendekatan Human Reliability Assessment (HRA) menggunakan metode Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) untuk menghitung probabilitas manusia. Metode HEART digunakan untuk mengukur kegagalan operator dalam melakukan tugasnya (operator task). Setelah dilakukan perhitungan probabilitas didapatkan frekunsi kebakaran tahunan sebesar 0,31455 pertahun. Berdasarkan hasil tersebut diperlukan tindakan pencegahan untuk mengurangi angka probabilitas kebakaran mesin hammer mill. Berdasarkan konsep ALARP nilai risiko diatas 10-3 dapat dikategorikan dalam wilayah 1 atau intolerable. Hal ini berarti risiko sangat tinggi sehingga tidak dapat diterima dan harus terdapat tindakan untuk meminimalisir yang ada.