<![CDATA[Pernikahan adalah institusi yang mengikat dua individu dalam hubungan resmi diakui secara agama, hukum, dan adat istiadat. Ini menjadi landasan penting dalam membangun kehidupan keluarga yang bahagia dan berkelanjutan. Namun, pernikahan dini, khususnya di bawah usia 20 tahun, menimbulkan tantangan serius. Remaja yang menikah terlalu muda seringkali belum siap menghadapi tanggung jawab pernikahan dan berisiko mengalami masalah kesehatan dan ekonomi. Masalah ini terjadi di seluruh Indonesia, mencerminkan kompleksitas masalah sosial dan ekonomi. Perlunya tindakan preventif dan intervensi yang kuat untuk mengatasi pernikahan dini dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian deskriptif kualitatif di Desa Pohon Batu, Kabupaten Buru Selatan, menggunakan wawancara, observasi, dan analisis data. Menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini mengeksplorasi faktor sosial ekonomi yang memengaruhi pernikahan dini. Tujuannya adalah memberikan pemahaman holistik untuk pengembangan kebijakan yang lebih efektif. Pernikahan dini berdampak serius pada individu dan masyarakat, dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan pengaruh orang tua. Anak atau remaja yang menikah pada usia muda berisiko menghadapi masalah kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, memperburuk kemiskinan dan ketidaksetaraan gender. Langkah-langkah seperti peningkatan pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pembangunan ekonomi diperlukan untuk mengurangi pernikahan dini serta menangani dampaknya secara tepat.]]>
