Alvan, Syahreza
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

PENGEMBANGAN MODEL KONSTRUKSI BANGUNAN TRADISIONAL DI SUMATERA UTARA SEBAGAI PANDUAN PERANCANGAN RUMAH TINGGAL BERBASIS ETNIS SUMATERA UTARA A.Luthan, Putri Lynna; Nasution, Irma Novrianty; Alvan, Syahreza; Jeumpa, Kemala
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 14, No 2 (2013): SEPTEMBER 2013
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya keinginan masyarakat untuk mendirikan rumah tinggal berbasis etnis dalam bentuk dan cara yang lebih baru merupakan faktor yang menjadi prioritas utama dalam kelangsungan pelestarian kebudayaan tradisional. Permasalahan yang ditemui adalah a) banyak ditemui bangunan ditingkat daerah yang menggunakan unsur-unsur etnis, namun rancangan bangunan yang dibuat tanpa panduan yang baku, b)banyak ditemui rumah tinggal yang masih mempertahankan nilai-nilai budaya etnis dengan alasan tertentu, namun dikhawatirkan pengembangannya akan semakin tidak terarah. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan membuat peta konsep bangunan tradisional etnis Mandailing dan Melayu yang akan dipergunakan dalam membuat model perancangan konstruksi rumah tinggal berbasis etnis. Hasil penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan observasi langsung bahwa,a) bentuk bangunan tradisional etnis Mandailing dan Melayu adalah rumah panggung, b) bentuk denah dan pola susunan ruang persegi dengan orientasi kanan-kiri atau depan-belakang,c) ditemui ruang-ruang tambahan yang permanen sebagai kebutuhan baru dalam berhuni,d) bangunan terdiri dari susunan tiang-tiang tinggi jauh diatas muka tanah, dan perpaduan sistem konstruksi tradisional dan kekinian,e) bentuk ragam hias pada elemen-elemen bangunan terdapat pada tiang, atap, pagar serambi, pintu dan jendela,f) pemilihan material bersifat alami dan kayu dikombinasikan dengan material yang praktis dan mudah diperoleh pada saat ini, demi kelangsungan bangunan,g) sistem teknologi pada pondasi, tiang-balok, dan sambungan-sambungan atap adalah perpaduan teknik membangun secara tradisional dan kekinian,h) pola hidup dan kebutuhan masyarakat petani memiliki kebutuhan yang berbeda dengan masyarakat pelaut, di Mandailing dijumpai rumah dilengkapi lumbung padi dan balai adat, tidak demikian dengan Melayu, i) lokasi, orientasi rumah, dan bentuk atap merupakan pemahaman masyarakat etnis terhadap iklim, cuaca, tanggapan terhadap bencana, dan sosial masyarakatnya,j) ukuran dan besaran yang digunakan dalam parameter tradisional bersifat magis dan ditentukan secara bersama-sama dalam suatu upacara yang sakral.
EVALUASI KETAHANAN GEMPA BANGUNAN RUKO DI KOTA PEMATANG SJANTAR Hadibroto, Bambang; Perangin-angin1, Sempuma; Alvan, Syahreza
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 12, No 2 (2012): SEPTEMBER 2012
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata Pematang Siantar pernah mengalami getaran hebai akibat gempa diiahun 1916 berkekuaian MB= 6,8, bersumber dari daerah sesar Renun, sekitar 50km dari kota Pematang Siantar. Gempa ini ielahmerusak sejumlah bangunan di kota Pematang Siantar. Studi yang dilakukan ini adalah untuk melihat seberapajauh gempa dapat mengancam bangunan rumah toko (ruko) di Kata PematangSiantar yang saat ini tumbuh menjamur. Bahaya yang ditinjau pada studi iniadalah kekuaian material yang digunakan, kapasitas struktur ruko, analisa kehancuran dan tingkat kehancuran dan kinerja ruko akibat beban getaran gempajauh yang mengandung Jrekwensi rendah dan berdurasi panjang dan kehancuran yang mungkin ditimbulkannya. Bangunan ruko yang diteliti 3 lantai 2 pintu (3B2)dengan ruko 3 lantai 3 pintu (3B3). Bangunan diasumsikan berdiri di atas jenisTanah Lunak, Sedang, dan Keras. Hasil-hasil yang diperoleli melalui simulasidengan program tidak linear beton bertulang menunjukkan bahwa bangunan ruko 3 lantai 2 pintu (3B2) serta 3 lantai 3 pintu (3B3) dimana ketiganya terletak di atastanah lunak adalah bangunan-bangunan ruko yang paling berbahaya untuk didiamibila skenario gempa lipatan Nias Mw=9,0 terjadi. Bangunan-bangunan ruko 3 lantai 2 pintu (3B2) di atas tanah lunak adalah sangat berbahaya bagi keselarnaian jiwadan harta bila skenario gempa patahan aktif Mir=6,8 dari kawasan Renun terjadi. Kedua jenis bangunan ini diperkirakan mengalami kerusakan parah yang tidakdapat diperbaiki, bahkan sebagian diperkirakan rubuh. Kerusakan tersebut berupagagal struktur pada kolom dasar dan balok, Kerusakan lain yang terjadi juga berupasendi plastis di hampir semua ujung elemen struktur. Untuk bangunan lainnyaumumnya semua ujung elemen struktur mengalami retak-retak dan sendi plastisdalam batas yang bisa diperbaiki. Namun tidak sedikit pula yang mengalami sendiplastis, khususnya pada bagian-bagian ujung elemen struktur peniing seperti kolombagian dasar. Perilaku leleh awal kemudian sendi plastis dan gagal struktur seringditemui terjadi pada elemen kolom terlebih dahulu baru kemudian elemen balok.Perilaku seperti telah diketahui bersama tidak boleh terjadi pada konsep strong column weak beam.
PENGEMBANGAN MODEL KONSTRUKSI BANGUNAN TRADISIONAL DI SUMATERA UTARA SEBAGAI PANDUAN PERANCANGAN RUMAH TINGGAL BERBASIS ETNIS SUMATERA UTARA A. Luthan, Putri Lynn; Nasution, Irma Novrianty; Alvan, Syahreza
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 13, No 2 (2013): SEPTEMBER 2013
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya keinginan masyarakat untuk mendirikan rumah tinggal berbasisetnis dalam bentuk dan cara yang lebih baru merupakan faktor yang menjadi prioritas utama dalam kelangsungan pelestarian kebudayaan tradisional. Permasalahan yangditemui adalah a) banyak ditemui bangunan ditingkat daerah yang menggunakan unsur-unsur etnis, namun rancangan bangunan yang dibuat tanpa panduan yang baku,b)banyak ditemui rumah tinggal yang masih mempertahankan nilai-nilai budaya etnisdengan alasan tertentu, namun dikhawatirkan pengembangannya akan semakin tidakterarah. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan membuatpeta konsep bangunan tradisional etnis Mandailing dan Melayu yang akandipergunakan dalam membuat model perancangan konstruksi rumah tinggal berbasisetnis. Hasil penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan observasilangsung bahwa,a) bentuk bangunan tradisional etnis Mandailing dan Melayu adalahrumah panggung, b) bentuk denah dan pola susunan ruang persegi dengan orientasikanan-kiri atau depan-belakang,c) ditemui ruang-ruang tambahan yang permanensebagai kebutuhan baru dalam berhuni,d) bangunan terdiri dari susunan tiang-tiang tinggi jauh diatas muka tanah, dan perpaduan sistem konstruksi tradisional dankekinian,e) bentuk ragam hias pada elemen-elemen bangunan terdapat pada tiang, atap,pagar serambi, pintu dan jendela.f) pernilihan material - bersifat alami dan kayudikombinasikan dengan material yang praktis dan mudah diperoleh pada saat ini, demikelangsungan bangunan,g) sistem teknologi pada pondasi, tiang-balok, dan sambungan-sambungan atap adalah perpaduan teknik rnernbangun secara tradisional dankekinian.h) pola hidup dan kebutuhan masyarakat petani memiliki kebutuhan yangberbeda dengan masyarakat pelaut, di Mandailing dijumpai rumah dilengkapi lumbungpadi dan balai adat, tidak demikian dengan Melayu, i) lokasi, orientasi rumah, danbentuk atap merupakan pemahaman masyarakat etnis terhadap iklim, cuaca, tanggapan terhadap bencana, dan sosial masyarakatnya,j) ukuran dan besaran yang digunakandalam parameter tradisional bersifat magis dan ditentukan secara bersama-sama dalam suatu upacara yang sakral
PERENCANAAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA RUMAH TINGGAL BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT URBAN Alvan, Syahreza; Novrianty, Irma; A. Luthan, Putri Lynna
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 13, No 1 (2013): MARET 2013
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata Medan saat ini berkembang dan gencar-gencarnya membangun menuju kota yang modern dan metropolis. Arahperkembangan kota yang modern dan metropolis cenderung memberidampak pada konsep berpikir atau perilaku masyarakatnya, terutama dibidang konstruksi dan arsitektur. Perilaku dalam praktek konstruksicenderung mengutamakan Jaktor fisik bangunan tanpa memperdulikan tata aturan bangunan yang telah diatur sebelumnya, kon.teks bangun.anierhadap alam dan lingkungan sekitar, serta kualitas ruang yang tercipiadari hasil perancangan dan perencanaan praktek konsiruksitersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep danpenlaku masyarakat urban di kota Medan dalam praktek konstruksi. Isukonstruksi berkelanjutan merupakan tema yang diangkat untukmengetahui pandangan masyarakat dan pelaku konstruksi terhadapalternatif pendekatan konsep konstruksi yang berbeda dari siandar yangberlaku di pasar. Dari hasil pengamatan, diskusi, interview, danpendekatan mendalam ierhadap obyek dan responden, diharapkan dapatdiperoleh pendekatan model perencanaan konsiruksi berkelanjutansebagai salah satu upaya untuk menciptakan praktek konstruksi yangjauh lebih baik, berkualitas, sadar lingkungan dan membantu menekanlaju efek rumah kaca.Pengumpulan data awal dilakukan dengan metodepengamatan, penyebaran kuesioner, interview, eksplorasi dari berbagaisumber seperti pustaka, ahli, praktisi, masyarakat urban. Data yang telah terkumpul akan dianalisa secara deskriptik analitik, kuantitatif dan kualitatif, serta hasil analisa akan dijadikan kerangka untuk memperolehkemungkinan-kemungkinan pengembangan model perencanaankonstruksi berkelanjutan rumah tinggal yang berkarakter dan sesuaikebutuhan penghuninya.