JURNAL PENELITIAN SAINTIKA
Vol 12, No 2 (2012): SEPTEMBER 2012

EVALUASI KETAHANAN GEMPA BANGUNAN RUKO DI KOTA PEMATANG SJANTAR

Hadibroto, Bambang (Unknown)
Perangin-angin1, Sempuma (Unknown)
Alvan, Syahreza (Unknown)



Article Info

Publish Date
08 Oct 2018

Abstract

Kata Pematang Siantar pernah mengalami getaran hebai akibat gempa diiahun 1916 berkekuaian MB= 6,8, bersumber dari daerah sesar Renun, sekitar 50km dari kota Pematang Siantar. Gempa ini ielahmerusak sejumlah bangunan di kota Pematang Siantar. Studi yang dilakukan ini adalah untuk melihat seberapajauh gempa dapat mengancam bangunan rumah toko (ruko) di Kata PematangSiantar yang saat ini tumbuh menjamur. Bahaya yang ditinjau pada studi iniadalah kekuaian material yang digunakan, kapasitas struktur ruko, analisa kehancuran dan tingkat kehancuran dan kinerja ruko akibat beban getaran gempajauh yang mengandung Jrekwensi rendah dan berdurasi panjang dan kehancuran yang mungkin ditimbulkannya. Bangunan ruko yang diteliti 3 lantai 2 pintu (3B2)dengan ruko 3 lantai 3 pintu (3B3). Bangunan diasumsikan berdiri di atas jenisTanah Lunak, Sedang, dan Keras. Hasil-hasil yang diperoleli melalui simulasidengan program tidak linear beton bertulang menunjukkan bahwa bangunan ruko 3 lantai 2 pintu (3B2) serta 3 lantai 3 pintu (3B3) dimana ketiganya terletak di atastanah lunak adalah bangunan-bangunan ruko yang paling berbahaya untuk didiamibila skenario gempa lipatan Nias Mw=9,0 terjadi. Bangunan-bangunan ruko 3 lantai 2 pintu (3B2) di atas tanah lunak adalah sangat berbahaya bagi keselarnaian jiwadan harta bila skenario gempa patahan aktif Mir=6,8 dari kawasan Renun terjadi. Kedua jenis bangunan ini diperkirakan mengalami kerusakan parah yang tidakdapat diperbaiki, bahkan sebagian diperkirakan rubuh. Kerusakan tersebut berupagagal struktur pada kolom dasar dan balok, Kerusakan lain yang terjadi juga berupasendi plastis di hampir semua ujung elemen struktur. Untuk bangunan lainnyaumumnya semua ujung elemen struktur mengalami retak-retak dan sendi plastisdalam batas yang bisa diperbaiki. Namun tidak sedikit pula yang mengalami sendiplastis, khususnya pada bagian-bagian ujung elemen struktur peniing seperti kolombagian dasar. Perilaku leleh awal kemudian sendi plastis dan gagal struktur seringditemui terjadi pada elemen kolom terlebih dahulu baru kemudian elemen balok.Perilaku seperti telah diketahui bersama tidak boleh terjadi pada konsep strong column weak beam.

Copyrights © 2012