Sarmila Hafni Siregar
Universitas Aufa Royhan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT PADA PRIA PASANGAN USIA SUBUR DALAM PEMILIHANALAT KONTRASEPSI KONDOM DI KELURAHAN AEK SITIO TIO KECAMATAN PANDANTAHUN 2022 Rini Amalia Batubara; Siti Ayu Antira; Mutiara Manurung; Fitri Rahma Handayani; Intan Nisa Azhar; Sarmila Hafni Siregar
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 8 No 2 (2023): Vol. 8 No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v8i2.1237

Abstract

Keikutsertaan pria dalam penggunaan KB sangat membantu wanita dalam menjaga kesehatan reproduksi. Namun pada kenyataan masih rendahnya minat pria dalam pelaksanaan program KB yaitu kondom. Secara global pengguna kontrasepsi kondom sebanyak 11,03%. Rendahnya penggunaan KB kondom karena pendidikan masyarakat tergolong rendah dan banyak pasangan usia subur tamat pada tingkat pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan minat pada pria pasangan usia subur dalam pemilihan alat kontrasepsi kondom di Kelurahan Aek Sitio Tio Kecamatan Pandan Tahun 2022. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain pendekatan cross sectionalstudy. Populasi dalam penelitian ini adalah pada pria PUS yang berada di Kelurahan Aek Sitio Tio Kecamatan Pandan sebanyak 270 orang tahun 2022, dan jumlah sampel sebanyak 73 pria PUS dengan menggunakan metode accidental sampling. Analisa yang digunakan adalah uji Chi Square dengan hasilmenunjukkan bahwa pendidikan (0,000), pengetahuan (0,000), dan dukungan istri (0,001) berhubungan dengan minat pada pria pasangan usia subur dalam pemilihan alat kontrasepsi kondom. Kesimpulan diperoleh pendidikan, pengetahuan dan dukungan istri berhubungan dengan minat pada pria pasangan usia subur dalam pemilihan alat kontrasepsi kondom. Saran bagi suami diharapkan lebih memahami bahwa pencegahan kehamilan bukan hanya tanggung jawab istri, tetapi tanggung jawab bersama antara suami dan istri, sehingga dapat membantu terwujudnya keluarga berencana.