Pendidikan pemustaka di perpustakaan perguruan tinggi perlu dilakukan dengan pendekatan pendekatan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan mahasiswa. Pendekatan andragogi dapat digunakan dalam pendidikan pemustaka tersebut. Masalahnya bagaimana menerapkan pendekatan andragogi dalam proses pendidikan pemustaka di perguruan tinggi. Penelitian ini penting bagi pustakawan untuk memahami pendidikan orang dewasa dalam kegiatan pendidikan pemustaka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tulisan ini mengambarkan tentang konsep andragogi dan pendidikan pemustaka serta mengungkapkan dan menjelaskan penerapan andragogi dalam pendidikan pemustaka. Penerapan andragogi dapat dilakukan pada kegiatan pendidikan pemustaka terutama dalam intruksi perpustakaan dan intruksi bibliografi. Langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan dalam pendidikan pemustaka dengan pendekatan anragogi yaitu 1) mempersiapkan pembelajar agar dapat mengikuti kegiatan dan memenuhi kebutuhan mereka 2) menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif baik lingkungan fisik maupun suasana yang komunikatif, 3) mendiagnosis kebutuhan belajar sesuai dengan pengalaman pemustaka, 4) membuat perencanaan yang disusun dengan melibatkan pemustaka dan stakeholder, 5) menetapkan tujuan pembelajaran yang dijadikan sebagai panduan bagi fasilitator dalam menjalankan program pendidikan pemustaka, 6) menetapkan metode dan Teknik yang sesuai dengan karakteristik, asumsi, dan prinsip pendidikan orang dewasa, dan 7) mengembangkan evaluasi untuk mengetahui hasil dan sebagai bahan peningkatan pembelajaran berikutnya. Pustakawan perlu mendalami pendekatan andragogi ini agar program pendidikan pemustaka dapat brjalan dengan efektif dan efisien.