Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, mengurangi risiko penyakit kronis, dan membantu perkembangan bayi. Kembali bekerja merupakan salah satu alasan terbanyak ibu berhenti menyusui. Secara global, terdapat sekitar 51% perempuan yang terlibat dalam angkatan kerja, dibandingkan dengan laki-laki yakni sekitar 82%. Salah satu hambatan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja adalah keyakinan dirinya untuk memberikan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di pabrik wilayah Kabupaten Sleman. Metode penelitian ini adalah kuantitatif survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan didapatkan 75 sampel ibu pekerja pabrik yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner The Breastfeeding Self-Efficacy Scale oleh Dennis (2003). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat dengan Chi Square Test. Hasil analisis bivariat diketahui efikasi diri memiliki p value 0,002 (OR 5,225 CI 1,871-14,593). Efikasi diri berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja di pabrik. Efikasi diri bisa ditingkatkan dengan pemahaman dan dukungan dari lingkungan ibu.