Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

6. PEMILIHAN PESAWAT UDARA AIRBORN EARLY WARNING & CONTROL MELALUI PENDEKATAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS Abdul Haris Purba
TNI Angkatan Udara Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Patriot Biru Triwulan Pertama
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v2i1.56

Abstract

Letak Geografis Indonesia yang strategis dan kekayaan alam berlimpah suatukeuntungan namun juga menjadi ancaman bagi keamanan nasional. Indonesia membutuhkansystem pertahanan yang efektif dan modern untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI dari berbagaiancaman melalui pertahanan udara salah satunya adalah dengan pesawat udara AEW&C.Banyaknya populasi jenis/type pesawat AEW&C di pasaran dunia saat ini sehingga dibutuhkansuatu metode pengambilan keputusan yang tepat secara ilmiah/akademis. Proses pemilihanpesawat udara AEW&C dilaksanakan untuk mendapatkan pesawat yang terbaik untuk TNIAU. Metode yang digunakan dalam penelitian pemilihan pesawat udara AEW&C dilaksanakanmenggunakan metode deskriftif kualitatif dengan sistem pengambilan keputusan AnalitycHierarchy Process (AHP) dan beberapa teori yang terkait seperti teori air power dan strategi. Adatiga jenis pilihan pesawat yang menjadi alternatif dalam pemilihan yang terdiri dari pesawatBoeing 737 E-7A Wedgetail buatan Amerika Serikat, pesawat SAAB 6000 Globaleye buatan Swediadan pesawat SAAB 2000 Erieye buatan Swedia.Analisis dilaksanakan berdasarkan lima kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam pemilihanpesawat udara AEW&C, yakni aspek operasi, teknis, SDM, Sarana prasarana dan peran pemerintah.Hasil analisis menunjukkan pesawat Boeing 737 E-7A Wedgetail memiliki nilai yang paling dominanyaitu bobot sebesar 56,6%, kemudian Pesawat SAAB 6000 Globaleye bobot sebesar 23,1% dan Pesawat SAAB 2000 Erieye bobot sebesar 20,2%. Dari hasil analisis untuk pesawat AEW&C TNI AUyang tepat adalah Pesawat Boeing 737 E-7A Wedgetail buatan Amerika Serikat