Rafi Arjuna Achmadani
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FLEXING INDRA KENZ DI SOSIAL MEDIA : ANALISIS WACANA KRITIS PADA KASUS TRADING PADA PLATFORM BINOMO Rafi Arjuna Achmadani; R. Arya Dwi Kurniawan; Moh Luqman; A.A.I Prihandari Satvikadewi
Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik Vol. 1 No. 3 (2024): Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena flexing atau pamer kekayaan di media sosial, telah menjadi tren di kalangan selebriti dan influencer. Salah satu contoh kasus yang menonjol adalah Indra Kenz dan hubungannya dengan platform trading Binomo. Berita tentang kasus ini banyak diberitakan oleh media dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Analisis Wacana Kritis yang dikembangkan oleh Teun A. Van Dijk menawarkan kerangka untuk memahami bagaimana teks berita dibentuk oleh dan membentuk konteks sosial tertentu. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis berdasarkan model Teun A. van Dijk, yang melibatkan tiga dimensi utama: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial, selain itu ada superstruktur, makro struktur, dan mikro struktur. Aplikasi TikTok merupakan sebuah jejaring sosial dan platform video musik berasal dari negara China yang diluncurkan pada awal September 2016. Aplikasi tersebut memberi akses kepada para pemakai untuk membuat video pendek mereka sendiri. analisis wacana kritis Teun A. van Dijk menunjukkan bahwa fenomena flexing Indra Kenz di media sosial TikTok dapat dilihat sebagai strategi pemasaran, simbol, penipuan, kekayaan emosional, dan kekayaan sosial. Flexing digunakan untuk menarik followers, meningkatkan popularitas, menipu korban, dan mendapatkan kekayaan emosional dan sosial.