Pada budidaya ulat hongkong (larva T. molitor) belum diketahui adanya formulasi pakan yang efektif untuk mengoptimalkan hasil produksi (optimalisasi pertumbuhan larva). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pemberian formulasi pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan (panjang dan biomassa) serta mengetahui formulasi pakan yang paling efektif untuk pertumbuhan larva T. molitor. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan (3 jenis formulasi pakan) dan dilakukan sebanyak 10 kali ulangan. Formulasi 1 terdiri dari kombinasi ampas tahu, pollard, dan sayuran, formulasi 2 terdiri dari kombinasi ampas tahu, konsentrat pakan ayam broiler, dan sayuran, sedangkan formulasi 3 terdiri dari tepung jagung, dedak padi, pollard, ampas tahu, tepung ikan dan sayuran yang diberikan pada larva T. molitor berumur 40 hari dan diteliti hingga umur 60 hari. Data yang didapatkan berupa data hasil pengukuran biomassa dan panjang larva T. molitor, serta data faktor abiotik (suhu dan kelembaban udara). Data biomassa dan panjang larva dianalisis dengan uji ANOVA RAL faktorial yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, formulasi pakan yang paling efektif menghasilkan pertumbuhan (biomassa dan panjang) larva T. molitor tertinggi yaitu formulasi pakan 3 yang hasilnya berbeda nyata dengan formulasi 1 dan 2. Berdasarkan hasil uji lanjut, perbedaan efek pemberian formulasi pakan terhadap pertumbuhan dapat dilihat secara nyata pada hari ke-20.