p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Hayat
Agus Dharmawan
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Fermentasi Ampas Sagu dan Limbah Keju (Whey) sebagai Tambahan Sumber Protein dalam Formulasi Pakan Buatan Pabrik untuk Peningkatan Bobot Ayam Broiler Muhammad Shoumul Misbah; Agus Dharmawan; Nuning Wulandari
Jurnal Ilmu Hayat Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v2i22018p74-83

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat Indonesia cendrung menjadikan ayam sebagai sumber protein hewani. Kondisi ini memicu berkembangnya usaha berternak ayam. Dalam usaha berternak ayam kendala yang dihadapi adalah masalah tingginya harga pakan. Hampir 70% biaya budidaya ayam terserap pada biaya pakan. Untuk itu diperlukan alternatif untuk mencari formulasi pakan yang proteinnya disubtitusi dari material yang harganya relatif rendah. Salah satunya adalah ampas sagu dan limbah keju (Whey). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuantitatif bertujuan untuk mengetahui campuran fermentasi ampas sagu dan limbah keju sebagai tambahan sumber protein dalam formulasi pakan buatan pabrik terhadap pertambahan bobot ayam broiler dan untuk mengetahui kelayakan nilai R/C ratio. Desain penelitian menggunakan RAL 4 perlakuan 6 ulangan. Kelompok ayam uji yang digunakan adalah ayam broiler strain Cobb dari PT. Wonokoyo Group Unisex dengan variasi perlakuan konsentrasi 0%, 5%, 10% dan 15%. Hasil dari penelitian ini adalah tidak berbeda nyata antara perlakuan dengan taraf signifikansi 5%, sehingga penambahan pakan buatan dengan konsentrasi 5%,10% dan 15% memiliki kualitas yang sama optimal dengan pakan pabrik tanpa tambahan pakan buatan. Feed Convertion Ratio atau disebut FCR pada penelitian ini bisa dikatakan tidak optimal karena tidak sesuai dengan bobot akhir ayam saat penimbangan terakhir. Hasil data pada penelitian ini pada konsentrasi 0% atau control paling optimal dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya 5%, 10% dan 15%. Dikarenakan harga limbah pakan subtitusi ampas sagu dan limbah keju (Whey) relatif murah sehingga didapatkan hasil R/C ratio >1 maka penelitian perlakuan pakan subtitusi (limbah sagu dan whey) layak untuk dilakukan. Peneliti mendapatkan untung hampir 50%, sehingga proyek penelitian ini siap untuk di aplikasikan dimasyarakat Karena telah memberikan keuntungan yang cukup besar kepada peternak.
Uji Ekstrak Buah Maja (Aegle marmelos) terhadap Mortalitas dan Penghambatan Makan Spodoptera litura Anisa Fariantika; Sofia Ery Rahayu; Agus Dharmawan
Jurnal Ilmu Hayat Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v3i12019p31-37

Abstract

Spodoptera litura merupakan hama pertanian yang menyerang berbagai tanaman karena bersifat polifag. Pengendalian ulat pemakan daun oleh petani masih bergantung dengan insektisida sintetik. Tanaman maja (Aegle marmelos) berpotensi sebagai biopestisida karena mengandung senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai insektisida.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah maja terhadap mortalitas dan daya hambat makan S. litura. Uji eksperimental dirancang menggunakan pola RAK dengan variasi konsentrasi 0 µl/ml , 200 µl/ml , 400 µl/ml, dan 600 µl/ml yang dilakukan dalam 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah maja konsentrasi 600 µl/ml dan lama pendedahan 96 jam mempunyai LC50-96 jam dan efek daya hambat makan S.litura paling tinggi dibanding perlakuan lainnya.
Pengaruh Penambahan Azolla pinnata pada Ransum terhadap Pertambahan Bobot Itik Mojosari Jantan dan Analisis Usaha Ridho Aka Qomarizzaman; Mohamad Amin; Abdul Gofur; Agus Dharmawan
Jurnal Ilmu Hayat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v1i22017p52-60

Abstract

Meat is food source of animal protein could be consumed to fill up food needs. Duck is poultry commodity that has the potential to fill up meat needs. Duck farming needs more capital cost in buying feedstuff. Farmer should provide alternative feed to minimize cost of production. Alternative feed ingredients could be given for example Azolla pinnata. Azolla pinnata is a weed grows in aquatic areas for example lakes, swamps and ponds cultivated. The aim of this research are 1) to find out difference treatments of Azolla pinnata addition to the weight of male Mojosari ducks, and 2) the effective addition of Azolla pinnata. This research is experimental research using 5 treatments (without addition of Azolla pinnata, addition of Azolla pinnata 5%, 10%, 15% and 20%) with replication 5 times each repetition. Data collection was done by calculating body weight gain, Feed Consumption Rate (FCR) and analysis of business.  The result of this research is the addition of Azolla pinnata on ration influencing the increase of duck weight of male Mojosari and the addition of Azolla pinnata 20% most effective and can be applied for male Mojosari duck.
Studi Komparasi Keanekaragaman Serangga Tanah (Epifauna) di Lahan Bekas Kebakaran, Transisi, dan Lahan Tidak Terbakar Taman Nasional Baluran Silmy Kaffah; Suhadi Suhadi; Agus Dharmawan
Jurnal Ilmu Hayat Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v3i12019p1-12

Abstract

Serangga tanah merupakan salah satu bagian dari ekosistem hutan. Kehadiran serangga tanah dalam ekosistem hutan berperan dalam proses dekomposisi. Semakin tinggi keanekaragaman serangga tanah, maka semakin besar pula peranannya bagi ekosistem hutan. Kehadiran serangga tanah dapat berkurang dikarenakan oleh beberapa gangguan salah satunya kebakaran hutan. Kebakaran hutan menyebabkan dampak seperti berkurangnya keanekaragaman hayati. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan keanekaragaman serangga tanah (epifauna) berdasarkan perbedaan lahan yaitu lahan bekas kebakaran, lahan transisi, dan lahan tidak terbakar pada salah satu kawasan Taman Nasional Baluran. Penentuan lokasi plot sampling dilakukan dengan metode line transek berdasarkan kemiringan lahan pada lokasi tersebut. Setiap lahan masing-masing terdapat enam line transek. Setiap 10 meter dalam garis transek dipasang Pitfall trap sehingga terpasang 120 plot. Serangga tanah yang terjebak kemudian akan diidentifikasi menggunakan bantuan mikroskop komputer dan dicocokkan dengan buku identifikasi serangga. Serangga tanah yang telah teridentifikasi dihitung jumlah individu per-plot dan dianalisis dengan menghitung indeks keanekaragaman (H’), indeks kemerataan (E), indeks kekayaan (R), dan indeks nilai penting (INP) yang selanjutnya dilakukan analisis ANAVA menggunakan bantuan program pengolah data. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai H’, E, dan R serangga tanah pada setiap lahan berbeda tetapi tidak berbeda pada tiap kemiringan. Nilai INP tertinggi pada ketiga lahan di miliki oleh Oecophylla smaragdina.
Uji Perbedaan Formulasi Pakan Terhadap Pertumbuhan Larva Kumbang Beras (Tenebrio molitor L.) Pramesti Dwi Rhumana; Agus Dharmawan; Sofia Ery Rahayu
Jurnal Ilmu Hayat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v1i22017p61-75

Abstract

Pada budidaya ulat hongkong (larva T. molitor) belum diketahui adanya formulasi pakan yang efektif untuk mengoptimalkan hasil produksi (optimalisasi pertumbuhan larva). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pemberian formulasi pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan (panjang dan biomassa) serta mengetahui formulasi pakan yang paling efektif untuk pertumbuhan larva T. molitor. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan (3 jenis formulasi pakan) dan dilakukan sebanyak 10 kali ulangan. Formulasi 1 terdiri dari kombinasi ampas tahu, pollard, dan sayuran, formulasi 2 terdiri dari kombinasi ampas tahu, konsentrat pakan ayam broiler, dan sayuran, sedangkan formulasi 3 terdiri dari tepung jagung, dedak padi, pollard, ampas tahu, tepung ikan dan sayuran yang diberikan pada larva T. molitor berumur 40 hari dan diteliti hingga umur 60 hari. Data yang didapatkan berupa data hasil pengukuran biomassa dan panjang larva T. molitor, serta data faktor abiotik (suhu dan kelembaban udara). Data biomassa dan panjang larva dianalisis dengan uji ANOVA RAL faktorial yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, formulasi pakan yang paling efektif menghasilkan pertumbuhan (biomassa dan panjang) larva T. molitor tertinggi yaitu formulasi pakan 3 yang hasilnya berbeda nyata dengan formulasi 1 dan 2. Berdasarkan hasil uji lanjut, perbedaan efek pemberian formulasi pakan terhadap pertumbuhan dapat dilihat secara nyata pada hari ke-20.