Mohammad Fauziddin
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bimbingan Karya Tulis Ilmiah sebagai bentuk Persiapan dalam Penulisan Skripsi Joni Joni; Mohammad Fauziddin; Melvi Lesmana Alim
Journal of Digital Community Services Vol. 1 No. 1 (2024): January
Publisher : Institute Of Advanced Knowledge and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69693/dcs.v1i1.8

Abstract

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan kegiatan pengembangan mahasiswa. Sebagai salah satu pengembangan, mahasiswa diharapkan mampu menyusun karya tulis ilmiah. Keterampilan menulis sangat penting bagi mahasiswa karena merupakan syarat untuk memperoleh ijazah pendidikan S1. Persyarat ini seringkali menjadi kendala untuk menyelesaikan gelar sarjana bagi mahasiswa, karena kemampuan dan minat menulis di kalangan mahasiswa masih rendah. Sedangkan kemampuan menulis merupakan keterampilan dasar yang penting untuk dikuasai. Menulis karya tulis ilmiah (skripsi) bukanlah hal yang mudah, butuh berkali kali membaca, menulis, menganalisis merevisi, berkonsultasi dan lain sebagainya. Diantara hal yang paling sulit dalam menulis skripsi ialah “memulai”, tak jarang dari kita lambat dalam menulis skripsi bahkan tidak selesai menulis skripsi karena tidak tahu harus memulai darimana. Banyaknya kesulitan yang dihadapi mahasiswa juga dikarenakan mahasiswa tidak mempunyai kemampuan dalam menulis, kemampuan akademis yang kurang memadai. Berdasarkan peraturan akademik yang berlaku di lingkungan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, disebutkan bahwa batas maksimal studi bagi jenjang Pendidikan S1 adalah 14 semester. Jika mahasiswa melebihi batas maksimal masa studi tersebut, maka konsekuensi yang harus di tanggung oleh mahasiswa adalah di DO/dikeluarkan dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Hal ini tentu saja bisa berdampak negative baik baik mahasiswa yang bersangkutan maupun institusi Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dan prodi SI PG-PAUD.
Bimbingan Penyusunan Rubrik Penilaian Bagi Guru Tk Bhakti Pertiwi Kabupaten Kampar Joni Joni; Melvi Lesmana Alim; Mohammad fauziddin; Arif Mudi Priyatno
Journal of Digital Community Services Vol. 1 No. 2 (2024): July
Publisher : Institute Of Advanced Knowledge and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69693/dcs.v1i2.13

Abstract

Penilaian merupakan sebuah proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang anak baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Ada berbagai teknik penilaian yang dapat Guru lakukan di kelas, teknik paper and pencil test, unjuk kerja anak dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, unjuk karya, dan juga keaktifan anak selama proses pembelajaran. Semua informasi yang Guru dapatkan dari penilaian nantinya akan dianalisis untuk kepentingan laporan kemajuan anak. Kegiatan penilaian selalu diidentikkan dengan tiga istilah yaitu pengukuran, evaluasi, dan tes. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif dan nilai kuantitatif. Evaluasi merupakan proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Teknik penilaian yang digunakan harus dapat mengungkapkan kemampuan khusus serta untuk mengembangkan kemampuan anak. Sehingga penilaian juga harus dapat memberikan umpan balik bagi anak. Untuk menghindari subjektifitas dalam proses pelaksanaan penilaian dibutuhkan rubrik penilaian atau kriteria penilaian guru. Penyusunan rubrik penilaian tentu harus dirancang sesuai dengan target atau tujuan pembelajaran. Penilaian pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu: penilaian terhadap pembelajaran (assessment of learning), penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning). Miskonsepsi yang sering terjadi dilapangan terhadap penilaian pendidikan adalah bahwa penilaian adalah hal yang terpisah dengan proses kegiatan pembelajaran. Guru lebih fokus pada kegiatan pembelajaran dan menentukan penilaian kemudian, maka yang terjadi adalah tidak ada keterkaitan antara proses pembelajaran dan penilaian yang dilakukan. Akibatnya hasil penilaian tidak dapat dijadikan patokan apakah anak telah berkembang atau tidak.