Safwan Safwan
Program Pascasarjana Farmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UJI AKTIVITAS MINYAK ATSIRI RIMPANG KUNYIT (Curcuma Longa Linn) PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY MODEL DEMENSIA (Kajian Penghambat Aktivitas Asetilkolinesterase) Safwan Safwan; Sapto Yuliani; Suwidjiyo Pramono
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.29

Abstract

Demensia merupakan istilah pada penyakit yang berkaitan dengan penurunan fungsi memori. Memori merupakan proses penyimpanan dan pengambilan kembali informasi melalui sinyal-sinyal saraf di otak oleh senyawa asetilkolin (Ach). Senyawa ACh menjadi tidak aktif oleh aktivitas enzim asetilkolinesterase (AChE). Aktivitas AChE yang tinggi dapat menggambarkan terjadinya demensia. Senyawa yang dapat menghambat aktivitas AChE dapat menggambarkan potensi sebagai obat anti demensia. Tanaman yang berpotensi mengandung senyawa tersebut adalah kunyit (Curcuma longa Linn). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi minyak atsiri rimpang kunyit (Curcuma longa Linn) dalam menghambat aktivitas AChE  pada tikus model demensia yang diinduksi trimetiltin (TMT).Minyak atsiri diperoleh dari hasil destilasi menggunakan metode destilasi uap air kemudia dianalisis komponen senyawa yang terkandung menggunakan metode GC-MS. Uji penghambatan aktivitas AChE dilakukan pada tikus Sprague dawley jantan umur ±2 bulan. Hewan uji dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok I, II, III (normal, kontrot dan citicoline) dan kelompok IV, V, VI  (diberi minyak atsiri dosis 100, 200, dan 400 mg/kg BB). Perlakuan dilakukan selama 29 hari. Pemberian TMT i.p dosis 8 mg/kg BB dilakukan pada hari ke-8 kecuali kelompok normal. Otak tikus diambil dan dipreparasi hingga diperoleh supernatan. Penetapan aktivitas AChE menggunakan reagen kit (katalog #K764-100). Analisis data menggunakan ANOVA dengan Post Hoc LSD. Komponen utama pada minyak atsiri rimpang kunyit hasil analisi GC-MS yaitu ar-tumerone (49,47%), alpha tumerone (19,91%), dan  alpha phellandrene (4,24%). Hasil uji penghambatan aktivitas AChE pada kelompok kontrol berbeda tidak bermakna (P>0.05) dibandingkan kelompok normal. Penurunan aktivitas AChE kelompok pemberian citicoline berbeda bermakna (p<0.05) terhadap kelompok kontrol. Penurunan aktivitas AChE otak pada kelompok MARK dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB berbeda bermakna (p<0.05) dibandingkan kelompok kontrol namun berbeda tidak bermakna pada dosis 100 mg/kgBB. Pemberian minyak atsiri rimpang kunyit mulai dosis 200 mg/kg BB dapat menghambat aktivitas enzim AChE pada tikus model demensia yang diinduksi TMT.