L. Kandera Ilham
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Psikologi dan Humaniora, Universitas Teknologi Sumbawa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Gaya Bahasa dan Makna Konotasi dalam Cerita Rakyat Sasak Putri Mandalika L. Kandera Ilham; Rusmin Nurjadin
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 2 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/mantra.v1i2.3500

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan(1)Gaya bahasa dalam cerita rakyat sasak” Putri Mandalaika” Karya Murti Bunanta,(2) Landasan makna konotasi dalam cerita rakyat sasak “Putri Mandalika”karya Murti Bunanta. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriftif. Data diteliti dengan menggunakan data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah cerita rakyat sasak “ Putri Mandalika “ karya Murti Bunanta. Sedangkan , sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa artikel, jurnal ilmiah, dan media internet. Prosedur dalam penelitian ini sebagai berikut :(1) Membaca objek penelitian yaitu cerita rakyat sasak”Putri Mandalika” karya Murti Bunanta; (2) Membaca secara berulang-ulang, serta memahami karya sastra yang dijadikan objek penelitian; (3) Mencatat dan menandai sejumlah masalah; (4) Menetapkan masalah yang akan diteliti; (5) Memfokuskan penelitian pada masalah yang akan diteliti; (6) Mengelolah data yang terkumpul; (7) Menentukan analisis gaya bahasa dan makna konotatif upaya dalam menjawab serta memecahkan masalah dalam cerita sasak “Putri Mandalika”; (8) Menarik Kesimpulan. Hasil penelitian sebagai berikut: penelitian ini peneliti menemukan gaya bahasa dan makna konotasi yang ada didalam cerita rakyat “Putri Mandalika” Karya Murti Bunanta yaitu, gaya bahasa Perbandingan diantaranya (Personifikasi, Metafora, Perempumaan, dan Alegori), Gaya bahasa pertentangan diantaranya (Hiperbol, Litotes, ironi, dan Oksimoron), Gaya bahasa Pertautan di antaranya, (Metonomia, dan sinikode) dan Gaya bahasa Perulanagan di antaranya (Aliterasi, dan Kisamus).