This study emphasizes the significance of advancing the utilization of electric buses as an eco-friendlytransportation alternative. Addressing the environmental and energy challenges conventional motor vehiclespose, the study focuses on electric bus modeling while integrating travel destination preferences. The researchenhances a greener and more efficient electric bus system by linking travel purposes with behavior patterns.This work aids sustainable transportation infrastructure development, concentrating on route selection inresidential areas. The study was conducted in Kota Baru Parahyangan, Summarecon Bandung, and TamanKopo Indah, employing purposive and snowball sampling. The discriminant analysis classification methodassessed travel destinations based on activity-based travel types, revealing 74 respondents favoringdiskresioner travel, 91 opting for mandatory travel, and 95 selecting both for electric bus usage withinresidential localities. This research offers insights for fostering sustainable transportation solutions tailored tocommunity needs. ABSTRAK Penggunaan bus listrik sebagai moda transportasi alternatif penting untuk dikembangkan lebih lanjut untukmengurangi produksi kendaraan bermotor berbahan bakar konvensional yang dapat menyebabkanpermasalahan lingkungan dan energi. Pemodelan bus listrik memerlukan aspek pemilihan rute yang berkaitanpada tujuan perjalanan. Memahami tujuan perjalanan terhadap pola perjalanan memungkinkan pengembangansistem transportasi bus listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan demikian, penelitian ini dapatmemberikan kontribusi dalam mendukung pengembangan dan peningkatan infrastruktur transportasi yangberkelanjutan dan memfokuskan pada kebutuhan masyarakat di kawasan perumahan dalam hal pemilihan rute.Penelitian dilaksanakan di Kota Baru Parahyangan, Summarecon Bandung, dan Taman Kopo Indah denganmetode purposive sampling dan snowball sampling. Analisis tujuan perjalanan berdasarkan jenis perjalananberbasis aktivitas menggunakan metode klasifikasi analisis diskriminan sehingga diperoleh hasilpengelompokan adalah sebanyak 74 responden memilih perjalanan diskresioner, 91 responden memilihperjalanan wajib dan 95 responden memilih keduanya saat menggunakan bus listrik di kawasan perumahan.