Pandemi dan masalah internal telah menyebabkan Agrowisata Gemahripah di Desa Duren menjadi sepi pengunjung. Terjadinya masalah internal disebabkan akibat kurangnya modal dan rendahya sumberdaya manusia, terutama tenaga yang terampil dan profesional dalam hal manajerial di bidang agrowisata. Masalah lain yang timbul adalah petani krisan mulai banyak yang pesimis akibat pandemi covid-19. Kondisi ini menyebabkan kepuasan kerja yang terganggu. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melihat pengaruh lingkungan kerja fisik dan non-fisik terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Krisan Agrowisata Gemahripah, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Metode penentuan sampel menggunakan metode sample jenuh (sensus) dengan total sampel sebanyak 32 orang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi anggota kelompok tani terhadap lingkungan kerja fisik termasuk kategori kurang baik dan terhadap lingkungan kerja non fisik termasuk kategori baik. Tingkat kepuasan petani sebagai anggota kelompok tani Gemahripah termasuk kategori tinggi. Lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik bepengaruh signifikan terhadap terhadap kepuasan kerja petani anggota kelompok tani Gemahripah. Diharapkan para anggota Kelompok Tani Krisan Agrowisata Gemahripah mendapatkan bantuan modal dan bantuan pelatihan dari pemerintah sehingga masalah kurangnya modal dan rendahnya sumberdaya manusia dapat ditangani dengan baik.