Moh. Irfan
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Toriniku di Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Ritha Rahayu; Haerani Maksum; Suharno H. Syukur; Moh. Irfan; Afandi Afandi; Taufiq Eka Riandhana
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1430

Abstract

Rumah Pemotongan Ayam (RPA) merupakan salah satu usaha yang dikelola oleh sebagian penduduk di Indonesia. Hal ini dikarenakan dapat memberikan keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik termasuk pengelolaan limbahnya yang dapat meningkatkan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Masyarakat terhadap Keberadaan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Toriniku di Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan. Penelitian ini bertempat di Kelurahan Birobuli Kecamatan Palu Selatan di RPA Rumah Pemotongan Hewan, telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juli sampai dengan 5 September 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan yaitu metode survey (observasi dan wawancara). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada disekitar Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Toriniku Kecamatan Palu Selatan Kelurahan Birobuli Utara yang berjumlah 128 orang. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan statistik deskriptif berdasarkan rumus Slovin sebanyak 15 orang dan metode pengambilan responden dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Statistik Deskriptif dengan menggunakan skala Likert. Hasil penilaian responden terhadap persepsi secara keseluruhan adalah cukup terganggu dengan total bobot 1034. Penilaian tersebut meliputi bau dengan indikator aroma, sangat menyengat dan tidak mudah hilang dengan bobot 254, suara dengan indikator suara ngorok, suara terus menerus dan suara keras dengan bobot 229, pengolahan limbah dengan indikator ditumpuk dikolam pembuangan dan kebersihan kurang dengan bobot 162 dan sosial budaya dengan indikator persetujuan masyarakat dan adaptasi bau dan suara dengan bobot 389.