Wahyu Suprianoor
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani km.36, Banjarbaru 70714, Kalimantan Selatan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI KARET DI DESA 7 WONOREJO, KECAMATAN KUSAN HULU, KABUPATEN TANAH BUMBU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Wahyu Suprianoor; Usamah Hanafie; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6020

Abstract

Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi  dan seimbang antara anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.  Indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan rumah tangga disesuaikan oleh informasi tentang kependudukan, kesehatan dan gizi, pendidikan, ketenagakerjaan, pola konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, perumahan dan lingkungan dan sosial lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahuitingkat kesejahteraan keluarga petani karet di Desa 7 Wonorejo Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan pengukuran dari BKKBN dan BPS. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja sebanyak 43 orang. Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan tabel silang dan analisis persentase untuk menjelaskan tingkat kesejahteraan keluarga petani di Desa 7 Wonorejo. Hasil dari penelitian ini berdasarkan indikator BKKBN tingkat kesejahteraan petani karet di Desa 7 Wonorejo berada pada kesejahteraan keluarga tahap III sebanyak 36 orang (83.72%) dan 7 orang (26.28%) berada pada tahap kesejahteraan III+. Berdasarkan  indikator BPS tingkat kesejahteraan petani karet di Desa 7 Wonorejo termasuk kedalam kategori kesejahteraan kriteria tinggi dengan jumlah petani 40 orang dengan persentase 93.02% dan pada kriteria sedang berjumlah 3 orang petani dengan presentase 6.98%