Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI JAMUR DARI APUSAN AC RUANGAN DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN MANUSIA Yustiana Arie; Adhitya Naufal Pribadi; Umi Hikmah Amalia
Biokatalis : Jurnal Ilmu Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 1 No. 1 (2024): TERBITAN JANUARI
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan AC meningkat di negara tropis, sebagai pengatur suhu dan pendingin ruangan. AC dapat menimbulkan polusi udara akibat tidak terjadi pertukaran udara dari udara luar ke dalam dan sebaliknya, sehingga meningkatkan kelembapan. Kualitas udara yang buruk menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme jamur sehingga dapat mengganggu kesehatan manusia seperti infeksi pernafasan, kulit dan mata. Penelitian ini membuktikan keberadaan jamur pada AC melalui apusan AC dilihat secara makroskopis dan mikroskopis. AC yang sering di servispun tidak menjamin jamur tidak berkembang biak. Hasil dari penelitian ini terdapat 13 unit AC atau 93% tumbuh jamur seperti Aspergillus sp., Candida sp., Fusarium sp. dan Mucor sp..
PREVALENSI INFEKSI KECACINGAN DAN STUNTING PADA BALITA DI KELURAHAN SUKOREJO GUNUNGPATI Ananda Haniifa Aulia; Sudaryanto Sudaryanto; Yustiana Arie
Biokatalis : Jurnal Ilmu Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 1 No. 2 (2024): TERBITAN JUNI
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69972/biokatalis.v1i2.152

Abstract

Stunting merupakan suatu keadaan malnutrisi atau ketidakcukupan zat gizi. Stunting banyak terjadi pada balita akibat kurang gizi yang dimulai semenjak masih didalam kandungan hingga lahir. Indonesia termasuk dalam tiga negara tertinggi di Asia Tenggara yang memiliki prevalensi stunting balita cukup tinggi dengan rata-rata 36,4%. Angka kejadian kecacingan di Indonesia banyak terjadi pada anak sekolah dasar sekitar 2,5% dari total 60% kejadian infeksi kecacingan di seluruh penduduk Indonesia. Infeksi kecacingan pada balita terbukti nyata mengganggu kesehatan. Faktor yang mempengaruhi stunting balita karena rendahnya pemberian air susu ibu eksklusif, imunisasi yang tidak lengkap, dan penurunan asupan makanan bergizi yang disebabkan oleh rendahnya status sosial ekonomi keluarga. Infeksi kecacingan dapat disebabkan berbagai jenis cacing seperti cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) dan cacing cambuk (Trichuris trichiura), dimana cara penularannya melalui tanah yang disebut Soil transmitted helmiths. Infeksi kecacingan berhubungan dengan status gizi balita yang buruk akibat dari menurunnya asupan kalori dan protein yang dibutuhkan tubuh balita, malabsorbsi, menyebabkan kehilangan darah dan retardasi mental anak. Dampak infeksi kecacingan bagi balita dapat menghambat perkembangan, pertumbuhan dan kecerdasan balita. Pentingnya deteksi stunting balita dan penemuan adanya infeksi kecacingan melalui pemeriksaan feces sebagai upaya pencegahan gangguan kesehatan pada balita, khususnya di kelurahan Sukerjo Gunungpati.