Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Aseton Daun Tomat (Solanum lycopersicum L.) Terhadap Bakteri Stapylococcus aureus Dan Escherichia coli Mariam Ulfah; Teguh Adiyas Putra; Ade Irawan; Kiki Nur Rizki
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8903

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu tanaman yang sering dimanfaatkan oleh masyarat sebagai pengobatan herbal. Penggunaan pada tanaman tomat selama ini hanya difokuskan pada bagian buahnya saja. Daun tomat secara empiris kerap digunakan sebagai peptisida untuk tanaman di ladang, namun penggunaanya hanya sebatas dengan merebus daun tomat dengan air kemudian rebusan airnya disemprotkan pada tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder ekstrak aseton daun tomat dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak aseton daun tomat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kelompok uji terdiri dari 3 kelompok perlakuan konsentrasi ekstrak daun tomat yaitu 25%, 50% dan 75%, kelompok kontrol positif dan kontrol negatif. Metode Disc diffusion Kirby-Bauer digunakan dalam penelitian ini. Simplisia daun tomat dimaserasi dengan pelarut aseton selama 3 x 24 jam. Selanjutnya dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak aseton daun tomat terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Kloramfenikol sebagai kontrol positif dan dimetil sulfoksida (DMSO) digunakan sebagai kontrol negatif. Berdasarkan hasil uji fitokimia ekstrak aseton daun tomat mengandung senyawa alkoloid, saponin, tanin, flavonoid dan steroid. Sedangkan berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak aseton daun tomat memiliki konsentrasi daya hambat terhadap bakteri yang optimal pada konsentrasi 75% dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 12,41 mm untuk bakteri S. aureus dan 14,8 mm untuk bakteri E. coli