Nur Avindi Yusup
Poltekkes Kemenkes Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Intervensi Terapi Wicara Dengan Kemampuan Bahasa Anak Gangguan Pendengaran Di Boyolali Nur Avindi Yusup; Muryanti
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.16

Abstract

Terapi wicara adalah tindakan yang dilakukan oleh terapis wicara untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan bahasa bicara dan menelan, tindakan terapi wicara untuk membantu anak dengan gangguan pendengaran disebut dengan intervensi, intervensi adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan atau mengubah gangguan tertentu, aspek perkembangan anak prasekolah yang harus tercapai salah satunya adalah perkembangan kemampuan bahasa yang salah satunya bahasa reseptif. Oleh karena itu penting bagi anak gangguan pendengaran untuk memahami bahasa reseptif, bahasa reseptif berguna untuk memahami situasi dan kondisi sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberi gambaran tentang “Hubungan Intervensi Terapi Wicara Dengan Kemampuan Bahasa Anak Gangguan Pendengaran di Boyolali”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian ini adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan sampel sebanyak 30 responden anak usia 4 tahun dan 4 tahun 11 bulan di Komunitas Difabel Dengar Boyolali. Pada hasil uji spearman rank diperoleh hasil nilai ρ sebesar 0.000 atau nilai ρ < 0.05, memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.724 yang berada pada kategori kuat dan memiliki arah korelasi yang searah atau semakin meningkat. Adanya Hubungan antara intervensi terapi wicara dengan kemampuan bahasa reseptif anak gangguan pendengaran usia 4 tahun sampai 4 tahun 11 bulan, sering mendapatkan intervensi terapi wicara maka akan semakin bagus kemampuan bahasa reseptif anak dengan gangguan pendengaran